Tampung Pasien agar Tak Dirawat di Lorong IGD, BPBD Jabar Dirikan Tenda Serbaguna

BPBD Jabar membangun tenda serbaguna di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menampung pasien yang terus berdatangan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 20 Jul 2021, 05:00 WIB
BPBD Jabar membangun tenda serbaguna di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk membantu pasien yang terus berdatangan dan tidak tertampung. (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar membangun tenda serbaguna di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk membantu pasien yang terus berdatangan dan tidak tertampung. Tenda serbaguna didirikan agar tidak ada lagi pasien yang terbaring di lorong atau selasar instalasi gawat darurat dan menjadi preseden buruk penanganan Covid-19 di Jabar.

"Meskipun BOR kita saat ini sudah turun, namun tenda itu tetap kita bangun mengantisipasi kejadian serupa seperti pada awal hingga pertengahan Juni kemarin," kata Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan, Senin (19/7/2021).

Dani mengatakan, pengadaan tenda serbaguna berasal dari bantuan dari pemerintah pusat berupa dana sewa untuk tenda. Jika sudah tidak digunakan, tenda tersebut nanti dikembalikan.

"Sementara untuk pengadaan sarana penunjang lainnya seperti velbed dan toilet portabel, disediakan oleh BPBD Jabar," ujarnya.

Saat ini, baru di enam rumah sakit rujukan yang sudah dibangun tenda serbaguna, yaitu di RSUD Al Ihsan milik Pemprov Jabar di Kabupaten Bandung, RSUD Majalengka, RS Sumber Waras Cirebon, RS Paru Cirebon, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RSUD Subang.

"Rencananya ada 50 rumah sakit rujukan baik pemerintah maupun swasta yang akan dipasang tenda serbaguna itu. Namun bertahap, dengan syarat rumah sakit yang bersangkutan harus memiliki lahan untuk pendirian tendanya," tutur Dani.

Selain tenda serbaguna, BPDB juga membangun toilet-toilet portabel agar pasien tidak harus jauh-jauh pergi ke toilet rumah sakit. Pemasangan tenda serbaguna itu dimulai sejak pertengahan Juli.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keterisian Kamar RS Menurun

Sementara itu, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar terus mengalami penurunan sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diterapkan pada 3 Juli 2021 lalu. 

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Minggu (18/7/2021), BOR rumah sakit rujukan Covid-19 sebesar 79,54 persen. Sedangkan BOR rumah sakit sebelum PPKM Darurat atau pada Jumat (2/7/2021) mencapai 90,91 persen. 

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, penurunan BOR harus disertai dengan penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. Hal itu dilakukan agar pandemi Covid-19 dapat kembali mereda.

"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM darurat diberlakukan. Kabar baik ini harus disertai dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes, supaya BOR ini bisa terus turun hingga 30 persen seperti sebelum libur Lebaran," ujar Daud.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya