Liputan6.com, Jakarta - Perang konsol antara Sony dan Microsoft memang sudah berlangsung sejak lama, sedari kedua perusahaan meluncurkan perangkat gaming mereka masing-masing di pasaran.
Persaingan keduanya pun kian sengit ketika Microsoft dan Sony masih enggan mengungkap informasi terkait konsol baru buatan mereka, yakni Xbox Series X/S dan PlayStation 5.
Advertisement
Menariknya, Sony merilis dua model konsol baru, dengan slot disc drive dan satunya lagi hanya digital--dengan harga lebih murah.
Microsoft juga meluncurkan konsol generasi terkininya dalam dua varian, yaitu Xbox Series X dengan disc drive dan Xbox Series S untuk konsol game digital.
Lalu apa yang menjadi daya tarik konsol Xbox Series S ini ketimbang PS5 versi digital? Salah satu hal tersebut adalah harga murah dan bentuk lebih mungil.
Akan tetapi tergantung dari apa yang dicari gamer di konsol baru. Apakah Xbox Series S dapat menjadi konsol tepat untuk bermain game generasi sekarang, atau buang-buang duit semata?
Bagi kamu yang masih bimbang apakah Xbox Series S masih sepadan dibeli pada tahun ini atau lebih baik tunggu PS5 turun harga, yuk simak ulasannya dari tim Tekno Liputan6.com.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Desain Xbox Series S
Bila dibandingkan dengan konsol PS5 atau Xbox Series X, Xbox Series S memang memiliki bentuk yang lebih kecil dan ringan ketimbang kedua konsol tersebut dengan ukuran 27,5 x 15,1 x 6,5 cm.
Selain itu, bentuk konsol ini juga terbilang sangat unik dengan kotak persegi panjang dan sebuah bulatan besar berwarna hitam di bodi. Bagi orang awam, Xbox Series S ini terlihat seperti sebuah speaker.
Sepanjang dua minggu menggunakan konsol ini, saya "jatuh hati" dengan desainnya yang simpel, ukuran mungil, dan stylish sehingga dapat diletakkan di samping TV atau di bawahnya tanpa harus khawatir konsol tidak muat masuk ke dalam rak meja.
Bicara soal desain, kamu hanya akan menemukan sebuah port USB Type-A di depan konsol berdampingan dengan tombol untuk sinkronisasi kontroler dengan konsol Xbox Series S. Selain itu, ada juga tombol power berbentuk "X" yang merupakan logo Xbox.
Di bagian belakang konsol terdapat port LAN, 2 USB Type-A, slot tambahan storage hingga 2TB, HDMI, dan tentunya lubang power.
Menariknya, Microsoft menyertakan sebuah tanda di bagian bawah masing-masing port agar lebih mudah ditemukan tanpa harus membalikkan konsol untuk mencari lubang port.
Satu lagi, tim Microsoft juga menyembunyikan sebuah easter egg bertuliskan "Xbox" dan "Hello from Seattle" di bawah konsol. Adapun arti tulisan ini merujuk pada markas besar Microsoft berlokasi dekat dengan Seattle.
Sisi kanan, kiri, dan bawah konsol terdapat lubang untuk menarik udara sekitar masuk ke dalam konsol, lalu dikeluarkan melalui lubang besar di atas konsol.
Jika diperhatikan, kamu akan melihat jaring tambahan yang kami pakai untuk menyaring debu agar tidak masuk ke dalam konsol dengan mudah.
Sebagai informasi, kover debu tersebut merupakan produk aksesoris buatan Dobe dan bisa kamu temukan di berbagai platform e-commerce Indonesia.
Sepanjang bermain game selama lebih dari tiga jam, kami sama sekali tidak mendengar suara kipas dari dalam Xbox Series S.
Udara yang disedot masuk ke dalam dan dikeluarkan dari atas juga terasa kencang, ini berarti sirkulasi angin melalui konsol terdistribusi dengan baik, dan konsol tidak cepat panas saat dipakai untuk bermain lama.
Advertisement
Performa Xbox Series
Jualan utama dari Xbox Series S memang bukan dalam hal performa--itu lebih ke Xbox Series X, namun ada ditengah-tengah antara harga terjangkau dengan kemampuan performa konsol terkini di pasaran.
Dalam hal hardware, Xbox Series S dan X sama-sama diotaki oleh prosesor berarsitektur AMD Zen 2. Berdasarkan informasi dari Microsoft, Series S dilengkapi dengan CPU delapan-inti 3,6GHz dan RAM 10GB.
Sebagai perbandingan, Series X dengan CPU delapan inti 3,8GHz dan GDDR6 RAM 16GB memang tampil lebih bertenaga. Sebagai imbalan performa lebih rendah, kamu mendapatkan konsol lebih kecil dan harga terjangkau.
Hal menarik lainnya adalah fitur "Quick resume" yang disertakan Microsoft ke dalam konsol membuat kami dapat dengan mudah 'lompat' bermain game dengan sangat mudah. Apa sih "Quick resume"?
Secara garis besar, fitur ini memungkinkan gamer untuk dapat melanjutkan bermain game langsung dari saat momen mereka keluar dari game atau mematikan konsol.
Contohnya, saat kamu keluar dari Halo Infinite lalu mematikan konsol atau bermain game lainnya, kamu dapat langsung melanjutkan main game seri teranyar Halo itu langsung dari momen terakhir.
Meski sebuah fitur menarik, Quick resume ini berpotensi membuat konsol lemot bila menjalankan beberapa judul game bersamaan. Tapi, sepanjang pemakaian kami belum menemukan kendala tersebut.
Meski begitu, kami merasa ada satu hal yang menjadi masalah dari konsol ini dan dapat mempengaruhi keputusan kamu untuk membeli Xbox Series S. Hal tersebut adalah kapasitas storage yang tersedia.
Untuk sebuah konsol generasi terkini, kapasitas 512GB hanya mampu menyimpan beberapa judul game saja. Itu pun kapasitas storage di konsol sudah terpotong untuk keperluan sistem.
Setelah menyala dan mengunduh seluruh update yang diperlukan untuk konsol dan kontroler, kapasitas storage di Xbox Series S hanya tersisa sebesar 346GB.
Karena seluruh game dibeli secara digital, maka kamu harus pintar-pintar memilih judul mana yang ingin dihapus agar dapat men-download dan instal game baru.
Sebenarnya untuk mengatasi keterbatasan kapasitas storage ini, Microsoft bekerja sama secara khusus dengan Seagate membuat memory card (kartu memori).
Hanya saja, harga perangkat ini tidak murah. Untuk kapasitas 1TB, memory card ini dijual seharga USD 219. Selama me-review, kami hanya mampu meninstal 4 hingga 5 game, seperti Halo Infinite, Forza Horizon 5, A Death Door, Dante Inferno, dan eFootball 2022.
Tergantung dari game-nya (baru atau lawas), kamu memang harus pintar-pintar mengatur kapasitas storage di konsol ini agar dapat memainkan judul yang diinginkan.
Xbox Game Pass
Tak dapat dimungkiri, salah satu kelebihan dari konsol PlayStation adalah deretan game yang rilis lebih populer, seperti Spider-Man: Miles Morales, Demon's Souls, dan banyak lagi ketimbang di Xbox Series X/S.
Di konsol Xbox Series X/S, deretan pustaka game Microsoft hanya berisikan sejumlah judul game strandar dari pihak ketiga, atau sekuel dari game sebelumnya.
Sedangkan untuk judul game AAA, terbilang masih sangat terbatas. Paling populer saat ini adalah Halo Infinite, Gear of Wars, CrossfireX, Sea of Thieves, Sunset Overdrive, Quantum Break, dan lainnya.
Meski ada judul game yang menarik, namun jumlahnya memang masih jauh dari deretan judul game di konsol PlayStation.
Deretan judul game yang ditawarkan di Xbox Game Pass memang sangat menggiurkan, namun masih belum ada yang "terasa" atau optimal untuk konsol terbaru Microsoft ini.
Namun dengan kabar diakuisisinya studio game, seperti Ninja Theory, id Software, Tango Gameworks, dan paling terkini Activision Blizzard, dapat dipastikan akan semakin banyak game AAA yang meluncur di Xbox Game Pass untuk Xbox Series X/S.
Meski begitu, dengan lebih dari 300 judul game yang bisa diunduh ke dalam konsol Xbox Series S dengan berlangganan Xbox Game Pass rasanya sudah lebih cukup untuk memanjakan kegiatan bermain game kamu.
Sehubungan dengan game pass dan Xbox Series S/X, konsol baru milik Microsoft ini mendukung deretan judul game lawas mulai dari konsol Xbox orisinil hingga Xbox One.
Yup, bagi kamu ingin memainkan game Ashura Wrath, Fable, hingga Dante's Inferno yang rilis di Xbox 360 pun bisa menggunakan konsol baru Microsoft ini.
Terlepas kami sudah terbiasa bermain game di PS4 dan langganan PS Plus, penawaran Xbox Game Pass ini sangat mengiurkan sekali.
Dengan berlangganan USD 14 per bulan untuk Xbox Game Pass Ultimate, dan versi standar seharga USD 9, kamu sudah dapat memainkan berbagai judul game menarik dari lintas generasi konsol Xbox.
Kemampuan inilah yang membuat konsol Xbox Series X/S lebih unggul ketimbang konsol PS5. Namun, bila tidak memperpanjang Game Pass tersebut maka kamu tidak dapat memainkan game di konsol sama sekali.
Advertisement
Kesimpulan
Lalu apakah konsol Xbox Series S ini masih layak dibeli di tahun 2022 ini? Jawaban kami adalah ya.
Walau performa hardware-nya di bawah Xbox Series X dan PS5, potensi optimal kedua konsol masih belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh banyak gamer.
Kenapa? Untuk dapat menikmati tampilan grafis 4K dan 120 fps, kamu harus memiliki TV yang sudah memiliki dukungan teknologi tersebut. Bila TV kamu sebatas 1080p atau memiliki monitor 1440p, Xbox Series S adalah pilihan terbaik.
Game pun masih terlihat dan dimainkan dengan indah, dan tidak ada aspek penting terganggu dengan bermain pada resolusi yang sedikit lebih rendah.
Ditambah harga konsol PS5 masih mahal dan stok terbatas di pasaran, Xbox Series S dapat menjadi pilihan bagi kamu yang ingin mencicipi pengalaman bermain di konsol next-gen tetapi dengan harga lebih terjangku.
Selain itu, deretan judul game yang ditawarkan lewat langganan Xbox Game Pass juga menjadi nilai lebih saat kamu membeli konsol ini.
Memang kapasitas storage yang ditawarkan sangat terbatas, namun dengan begitu kamu dapat mengatur dengan baik game-game apa saja yang ingin dimainkan di konsol Xbox Series S ini.
Bagaimana dengan kamu, apakah tertarik beli Xbox Series S atau menunggu konsol PS5 turun harga?
(Ysl/Isk)
Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan
Advertisement