Erick Thohir Minta Maaf karena Penanganan Pandemi Covid-19 Tak Optimal

Erick Thohir menyebut bahwa semua Kementerian sudah berusaha bekerja secara optimal selama 24 jam dalam penanganan pandemic covid-19 ini.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Jul 2021, 18:25 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/1/2020). Erick Thohir diundang untuk membahas penyelesaian sengkarut Jiwasraya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta maaf terkait penanganan pancemi covid-19 yang tidak optimal. Padahal semua Kementerian sudah bekerja keras selama 24 jam.

“Kami Kementerian BUMN dengan segala kerendahan hati juga memohon maaf ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna, karena sempurna adalah milik Allah SWT. Tapi percayalah dengan segala kekuatan yang kita punya baik secara korporasi maupun pelayanan publik kita berusaha sekeras-kerasnya,” kata Menteri Erick Thohir dalam Peresmian RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin (19/7/2021).

Di sisi lain, Erick Thohir menyebut bahwa semua Kementerian sudah berusaha bekerja secara optimal selama 24 jam dalam penanganan pandemic covid-19 ini. Disamping itu, dia juga mengapresiasi gotong royong yang dilakukan masyarakat yang membantu negara menangani pandemi.

“Seperti yang sudah saya sering sampaikan juga, semua Kementerian pada saat covid-19 ini bekerja 24 jam, kita satukan hati kita bahwa Jangan Pernah Lelah kita melayani rakyat kita. dan tentu saya juga sangat apresiasi gotong royong yang dilakukan juga oleh masyarakat hari ini tidak hanya kami Kementerian,” ujarnya.

Erick Thohir menyebut banyak pihak swasta dan tokoh-tokoh masyarakat yang bersama-sama bergotong-royong menangani covid-19 ini. Dia meyakini bahwa pemerintah tidak bisa berjuang sendiri mensukses program-programnya tanpa peran aktif dari masyarakatnya.

Begitupun dengan Peresmian RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik stakeholder dan lainnya. Erick berharap hadirnya RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta bisa bermanfaat untuk semua orang.

“Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk kita semua dan Insya Allah saya yakin tadi disampaikan oleh Pak Menag kita bangun dari tidur, kita selalu bangun dari jatuh. Tadi Pak Budi juga sampaikan kita bisa mudah-mudahan ini menjadi bagian bagaimana kita memperlihatkan kepada dunia kalau Amerika bisa, Cina bisa, Jepang Bisa masa Indonesia nggak bisa,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


5 Provinsi dengan Kasus Terbanyak per 19 Juli 2021

Personil gabungan melakukan apel pasukan pengamanan di Monas, Jakarta, Senin (19/7/2021). Pengamanan tersebut dilakukan untuk menjaga Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah dimasa pandemi Covid-19 saat PPKM Darurat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Data COVID-19 pada 19 Juli 2021 menunjukkan 5 provinsi penyumbang kasus baru terbanyak. Kelima provinsi tersebut yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.

-Jawa Barat hari ini melaporkan 7.287 kasus baru dan 5.218 pasien sembuh.

-DKI Jakarta melaporkan 5.000 kasus baru dan 12.674 orang telah sembuh.

-Jawa Timur 4.423 kasus positif baru dan 2.865 sembuh.

-Jawa Tengah 4.042 kasus baru dan 3.668 sembuh dari COVID-19.

-Banten 2.166 kasus baru dan 399 sembuh.

Total penambahan kasus positif baru hari ini adalah 34.257 sehingga akumulasi kasus positif COVID-19 hingga 19 Juli 2021 menjadi 2.911.733.

Penambahan juga terjadi pada kasus meninggal sebanyak 1.338 sehingga totalnya menjadi 74.920.

Sedang, kasus sembuh bertambah 32.217 sehingga akumulasinya menjadi 2.293.875.

Data tersebut juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 160.686 dan suspek sebanyak 269.455.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya