Liputan6.com, Cirebon - Sebuah video warga Kabupaten Kuningan corat-coret mobil Fortuner viral di sosial media. Video berdurasi 40 detik tersebut berisi aksi pemilik Fortuner hitam mencoret-coret mobilnya sebagai bentuk protes atas kebijakan PPKM Darurat.
Diketahui, pria yang mencoret mobil fortuner tersebut merupakan pemilik rumah makan Sea Food bernama Muhammad Ali.
Advertisement
"Kami korban PPKM, Indonesia harus makan. Karena kami rakyat kecil, bukan karena kami ditipu tapi kami butuh makan. Curhatan hati dari Indonesia dan NKRI harga mati," ungkap Muhammad Ali dalam video yang beredar, Senin (19/7/2021).
Ali membenarkan aksi corat-coret mobil ratusan juta itu saat dikonfirmasi media. Menurutnya, aksi mencoret mobil tersebut sebagai bentuk aspirasi lantaran tidak bisa demo turun ke jalan.
Dalam aksinya, Ali menulis beberapa aspirasi di mobil mewahnya. Seperti 'Korban PPKM', hingga tulisan lain di bagian depan bahwa rakyat telah ditipu.
"Indonesia menangis pa," ungkap Ali.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Terpukul
Ali menjelaskan, aksi yang dilakukan Ali terhadap mobil mewah ini agar diperhatikan oleh pemangku kebijakan. Minimal sebagai bentuk kampanye untuk meminta agar dibuka akses jalan dari penyekatan PPKM Darurat.
"Corat-coret seperti ini bukan karena riya atau gaya-gayaan, tapi untuk inspirasi masyarakat Kuningan bahkan Indonesia, kalau tidak dicoret seperti ini tidak ada perhatian. Karena itu kenapa memilih mobil fortuner, ya kalau mobil biasa-biasa saja mungkin tidak akan dilihat orang," ujarnya.
Dia mengaku, sejak PPKM Darurat diberlakukan sangat memukul usaha kulinernya. Bahkan seluruh cabang rumah makan ditutup hingga merumahkan para pegawainya.
Diketahui, pengusaha Muhammad Ali ini memiliki 14 cabang rumah makan. Tercatat ada 120 orang yang dipekerjakan menjadi pegawainya.
Namun akibat PPKM Darurat ini, seluruh cabang rumah makan terpaksa ditutup hingga merumahkan seluruh pegawainya.
"Bukan menghantam lagi, mungkin membunuh pelan-pelan. Karena bagi kita, ibaratnya bukan cari keuntungan saja, selama pandemi kami selalu merugi, pegawai kita dirumahkan, kasian mereka karena menganggur lagi," imbuhnya.
Dari aksinya itu, dia berharap pemerintah daerah hingga pusat bisa memperhatikan betul-betul para pelaku usaha. Sebab sangat terdampak akibat kebijakan PPKM Darurat.
Ali meminta petugas tidak semena-mena menindak tegas warga yang dituduh melanggar PPKM.
"Seharusnya ada peringatan dulu sampai tiga kali baru ada tindakan tegas. Kita menyayangkan, tapi tidak sakit hatilah, karena kita harus legowo, semua ada yang mengatur oleh undang-undang, kita harus tunduk," pungkasnya.
Advertisement