Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo menyerahkan hewan kurban untuk disembelih pada Idul Adha 1442 Hijriah kepada panitia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (19/7/2021).
Berdasarkan siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, di Jakarta, penyerahan hewan kurban secara simbolis dilakukan oleh Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal K.H. Asep Syaifuddin.
Advertisement
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan, hewan kurban Presiden yang diserahkan di Masjid Istiqlal adalah sapi berjenis limosin cross yang berasal dari Pancoran, Jakarta dan memiliki bobot 1.199 kilogram. Selain di Masjid Istiqlal, Presiden juga berkurban di banyak tempat.
"Total sapi yang dipersiapkan ada 35 ekor, setiap provinsi (mendapat) satu ekor dan ada satu ekor untuk (Masjid) Istiqlal," kata Heru.
Sapi kurban Presiden tersebut telah diperiksa oleh dokter hewan dan mendapatkan sertifikat kesehatan hewan yang menyatakan sapi tersebut sehat dan tidak menunjukkan adanya penyakit hewan menular strategis (PHMS).
"Semua telah disterilisasi oleh Dinas Peternakan daerah. Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk (menyediakan) sapi-sapi tersebut dan di bawah kontrol dokter hewan setempat," kata Heru.
Idul Adha 1442 Hijriah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Presiden Joko Widodo sendiri diagendakan untuk melaksanakan salat sunah Idul Adha di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Tak hanya Jokowi, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga berkurban seekor sapi berjenis Limousin Cross yang telah diserahkan kepada panitia kurban di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin.
Wapres mengatakan bahwa hakikat berkurban pada Iduladha sesungguhnya ialah untuk membantu sesama yang memerlukan, bukan hanya menyembelih hewan ternak.
"Yang menjadi esensi dari semangat kurban sebenarnya bukan sekadar berkurban menyembelih kambing atau sapi, melainkan untuk membantu sesama bagi mereka yang membutuhkan," kata Wapres Ma’ruf di Jakarta, Senin.
Semangat berkurban, menurut Ma’ruf, juga tidak hanya dilakukan pada saat Iduladha, tetapi bisa dilakukan setiap saat.
Khususnya pada masa pandemi COVID-19 saat ini, lanjut Wapres, berkurban dan berbagi sangat dianjurkan untuk meringankan beban sesama masyarakat.
"Berkurban untuk membantu sesama dalam suasana pandemi COVID-19 juga harus dilandasi dengan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan apa pun, kecuali mengharapkan rida Allah SWT," kata Wapres.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Momentum Semangat Berkurban
Kondisi pandemi COVID-19 juga berdampak buruk kepada masyarakat tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga menyebabkan kehilangan pekerjaan dan kemiskinan.
"Pada saat pandemi seperti sekarang ini dampaknya telah menimbulkan penderitaan masyarakat, seperti kehilangan pekerjaan, kemiskinan, dan ancaman kesehatan," kata Wapres.
Oleh karena itu, Wapres mengajak seluruh umat Islam untuk menyisihkan sebagian dari rezeki mereka kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Saya mengajak kita semua untuk berkurban dengan cara menyisihkan sebagian kelebihan yang kita miliki untuk membantu mereka," ujar Wapres.
Wapres berharap perayaan Iduladha menjadi momentum untuk menghidupkan semangat berkurban demi kebaikan dan keselamatan bersama, termasuk juga dengan meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Dalam kegiatan penyembelihan dan pembagian hewan kurban, Wapres meminta umat Islam menerapkan protokol kesehatan dan tidak menimbulkan kerumunan.
Advertisement