Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha identik dengan santapan daging dengan kuah santan. Sebut saja rendang sapi, gulai kambing, kari kambing atau sapi serta makanan lezat lainnya.
Banyak masyarakat yang menyebut mengonsumsi daging dan santan bisa berujung tekanan darah tinggi. Benar begitu?
Advertisement
Dokter Reisa Broto Asmoro memaparkan bahwa penyebab tekanan darah seseorang naik bukan hanya daging dan santan. Ada hal yang kompleks yang membuat tekanan darah naik.
"Memang ini salah satu hoaks atau mitos ya. Jadi, yang membuat darah tinggi bukan hanya makan daging dan santan saja," kata dokter Reisa dalam Sambut Idul Adha di Rumah Aja bersama Radio Kesehatan.
Reisa memaparkan bahwa seseorang harus tahu kondisi tubuh caranya dengan rutin memeriksakan tekanandarah. Bila memang memiliki tekanan darah tinggi ya sebaiknya hindari makanan tinggi garam dan lemak. "Tetapi bukan berarti itu pencetusnya ya," kata Reisa ditulis Selasa (20/7/2021).
Pencetus tekanan darah tinggi ada terkait dengan gaya hidup seseorang seperti kurang olahraga dan stres. "Ada juga penyebab tekanan darah tinggi karena penyakit gangguan organ seprti ginjal atau alami gangguan darah lainnya," kata Reisa.
Jika memang mengalami tekanan darah tinggi, selain memeriksakan diri di fasilitas kesehatan juga penting menerapkan gaya hidup sehat agar tekanan darah terkendali.
Boleh Makan Daging dan Olahan Bersantan Lainnya
Boleh-boleh saja menyantap daging yang diolah menjadi makanan bersantan. Yang penting porsi saat makan, kata Reisa.
"Jangan terlalu berlebihan."
Pastikan juga makanan tersebut dibuat dalam porsi secukupnya sehingga tidak perlu menghangatkan berulang kali. Proses pemanasan pada makanan bersantan meningkatkan lemak jenuh pada makan tersebut.
Jangan lupa juga makan buah dan sayur. Cara mudah mengetahui seberapa banyak daging, nasi, buah dan sayur bisa dengan menilik pada petunjuk Isi Piringku.
Advertisement