Liputan6.com, Jakarta - Jeff Bezos akan melakukan penerbangan luar angkasa perdana bersama Blue Origin pada 20 Juli 2021. Penerbangan ini disebut akan menandai upayanya menghadirkan wisata ke luar angkasa.
Namun rencana Jeff Bezos itu menuai kritik, terutama soal penerbangan ke luar angkasa yang disebut hanya perjalanan menyenangkan untuk orang kaya. Ia pun diminta untuk menaruh perhatian lebih pada masalah di Bumi.
Advertisement
Menjawab kritik tersebut dalam wawancara terbaru dengan CNN, Jeff Bezos menuturkan, dalam hal ini Blue Origin sebenarnya melakukan kedua hal tersebut.
Dikutip dari The New York Post, Selasa (20/7/2021), dia mengetahui ada masalah yang perlu diatasi di Bumi saat ini, tapi hal lain yang juga tidak kalah penting adalah melihat masa depan.
Untuk itu, dia mengatakan tujuan jangka panjang Blue Origin adalah menjalankan layanan perjalanan luar angkasa yang sangat baik sehingga membuatnya seperti penerbangan pesawat komersial biasa.
"Jika bisa melakukan hal itu, kita akan dapat membangun jalan ke luar angkasa bagi generasi selanjutnya untuk melakukan hal-hal menakjubkan di sana, dan itu bisa memecahkan masalah di Bumi," tutur Jeff Bezos.
Jeff Bezos juga mengomentari Oliver Daemen sebagai orang termuda yang terbang ke luar angkasa. Ia menuturkan, Oliver merupakan salah satu generasi muda yang diuntungkan dengan gelombang eksplorasi luar angkasa oleh sejumlah perusahaan saat ini.
"Dia mungkin akan menemukan perusahaan luar angkasa yang memakai infrastruktur yang sedang dibangun generasi saat sekarang," tutur Jeff.
Industri Perjalanan Luar Angkasa Bakal Euforia Usai Penerbangan Jeff Bezos
Di sisi lain, menyusul euforia perjalanan luar angkasa oleh miliarder dunia, Bank of America memperkirakan industri luar angkasa bernilai hampir USD 415 miliar atau sekitar Rp 6.032 triliun (asumsi kurs Rp 14.551 per dolar AS), dengan potensi untuk tumbuh menjadi USD 1,4 triliun atau sekitar Rp 20.372 triliun pada 2030.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (20/7/2021), masyarakat telah memberi perhatian pada rencana penerbangan Jeff Bezos pada 20 Juli 2021, dan penerbangan perjalanan luar angkasa Richard Branson yang dilakukan lebih dulu pada awal bulan ini.
Saat ini, ETF bertema luar angkasa, perusahaan rintisan (startup), dan teknologi perdagangan baru memudahkan orang untuk bertaruh pada masa depan ekonomi luar angkasa.
Maret lalu, manajer investasi Cathie Wood meluncurkan ETF ARK Space Exploration (ARKX), dan telah menarik lebih dari USD 600 juta aset, membawanya pada debut teratas pada 2021.
Selain itu, juga ada perusahaan layanan peluncuran satelit Astra Space Inc. mulai berdagang di Nasdaq setelah bergabung dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus Holicity Inc.
Perusahaan lain seperti perusahaan peluncuran Rocket Lab USA Inc. dan perusahaan infrastruktur luar angkasa Redwire juga telah mengumumkan rencana untuk go public.
"Ini memiliki peluang untuk pertumbuhan luar biasa dengan cara yang bahkan tidak dapat kami bayangkan,” kata Noah Damsky, pendiri Marina Wealth Advisors di Los Angeles.
"Seperti Bitcoin beberapa tahun yang lalu, itu bisa menjadi sesuatu yang bahkan tidak dapat kita pahami,” ia menambahkan.
Advertisement
Sektor yang Berkembang
Catatan saja, penasihat keuangan juga mengingatkan ruang angkasa adalah sektor yang sedang berkembang dengan kemungkinan volatilitas dan kegagalan yang tinggi.
Misalnya, saham Branson's Virgin Galactic Holdings Inc. telah jatuh setiap hari perdagangan sejak perjalanan ruang angkasanya. Menghapus semua kenaikannya sejak awal Juni.
(Dam/Ysl)