Satgas Covid-19 Ungkap 2 Penyebab Pemeriksaan Spesimen Menurun

Satgas Covid-19 akan memfasilitasi pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi 3T.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Jul 2021, 20:00 WIB
Tim medis mengenakan APD di ruang ganti sebelum memasuki laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Labkesda DKI Jakarta, Selasa (4/8/2020). Labkesda DKI yang berjejaring dengan 47 lab se-Jakarta dalam sehari tercatat mampu menguji hampir 10.000 spesimen Covid-19 dengan metode PCR. (merdeka.com/Iqbal Nugr

Liputan6.com, Jakarta - Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkap penyebab menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa dalam beberapa hari terakhir. Wiku menyebut ada dua kemungkinan penyebab penurunan.

"Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa, seperti penurunan testing di akhir pekan atau pun delay input yang berasal dari laboratorium ke dalam sistem data," kata Wiku lewat akun YouTube Setpres, Selasa (20/7/2021).

Untuk kembali meningkatkan jumlah spesimen, Wiku menyebut pemerintah akan meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T). Salah satu caranya dengan memfasilitasi Pemda meningkatkan strategi 3T.

"Berkoordinasi serta memfasilitasi pemerintah daerah untuk mencapai target masing-masing sesuai yang telah ditetapkan dalam Instruksi Mendagri," katanya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Instruksi Mendagri Soal Testing Covid-19

Petugas menunjukkan tabung sampel tes usap PCR saat testing warga di Taman Pintar, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021). Warga RW 09 dan 10 Kelurahan Kayu Putih menjalani tes usap PCR guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 di wilayah mereka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Diketahui, pada Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Wilayah Jawa dan Bali, testing perlu ditingkatkan sesuai dengan tingkat positivity rate mingguan.

Ketentuannya, jika positivity rate mingguan di bawah 5 persen, maka testing harus dilakukan kepada 1 per 1.000 penduduk per minggu.

Selanjutnya, jika positivity rate mingguan berada di atas 5 persen dan kurang dari 15 persen, maka testing harus dilakukan kepada 5 per 1.000 penduduk per minggu.

Apabila positivity rate mingguan di atas 15 persen dan kurang dari 25 persen, maka testing harus dilakukan kepada 10 per 1.000 penduduk per minggu.

Dan jika positivity rate mingguan berada di atas 25 persen, maka testing harus dilakukan kepada 15 per 1.000 penduduk per minggu.


INFOGRAFIS: Perbandingan Kapasitas Testing Covid-19 Negara ASEAN

INFOGRAFIS: Perbandingan Kapasitas Testing Covid-19 Negara ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya