Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan sosial atau bansos kepada 5,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru di masa PPKM Darurat.
Adapun, total Rp 7,08 triliun disiapkan untuk bansos tersebut. Data itu pun berasal dari pemerintah daerah.
Advertisement
"Mereka ini sama sekali baru, datanya dari pemerintah daerah. Bantuannya sebesar Rp200.000/KPM selama Juli-Desember 2021," kata Risma, Selasa (20/7/2021).
Karena itu, seperti dilansir dari Antara, mantan Wali Kota Surabaya itu meminta masyarakat tetap tenang, khususnya di masa PPKM Darurat.
Selain itu, kebijakan baru yang diluncurkan dalam rangka mengurangi beban masyarakat bersamaan dengan PPKM Darurat adalah penyaluran beras. Total beras yang disalurkan seberat lima kilogram khsusu pekerja di sektor informal yang terdampak.
Adapun penerima manfaat ini diantaranya, pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas, buruh harian, karyawan kontrak, dan sebagainya, Adapun total 2.010 ton beras disiapkan.
Sebanyak 122 pemerintah kabupaten/kota mendapatkan masing-masing 3.000 paket beras (per paket seberat lima kilogram) dan 6.000 paket (per paket lima kilogram) untuk enam ibu kota provinsi.
Kemensos juga bermitra dengan Perum Bulog dalam penyaluran beras 10 kg/KPM untuk 10 juta KPM PKH, 10 juta KPM BST, dan 8,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako non-PKH.
"Yang menyalurkan Perum Bulog, Kemensos hanya mengirimkan data penerima kepada Kementerian Keuangan. Total volume untuk beras dari Perum Bulog sebesar 200 juta kg," kata Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diharapkan Bisa Membantu
Risma menyatakan bantuan beras dalam paket lima kilogram juga sedang disalurkan oleh TNI-Polri.
Dalam rangka pelaksanaan program perlindungan sosial, Kemensos juga mengoptimalisasi program bansos yang sudah ada, yakni PKH, BPNT/Kartu Sembako dan BST. PKH tahap ketiga untuk Juli-Agustus-September disalurkan pada Juli 2021.
"Kemensos juga mencairkan BST untuk 10 juta KPM selama dua bulan yakni Mei-Juni, yang cair pada Juli, kemudian untuk 18,8 juta KPM BPNT/Kartu Sembako mendapat tambahan dua bulan, yakni pada bulan Juli dan Agustus, sehingga mereka seperti menerima 14 bulan," kata dia.
Untuk PKH, ia mengingatkan, meskipun target bantuan 10 KPM, tetapi sebenarnya yang riil mendapatkan bantuan PKH lebih dari 33.674.865 jiwam sebab bantuan untuk PKH itu berdasarkan komponen yang ada dalam keluarga.
Anggaran untuk PKH sebesar Rp28,3 triliun dan BPNT/Kartu Sembako sebesar Rp42,3 triliun yang disalurkan melalui Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara). Untuk BST anggaran sebesar Rp15,1 triliun yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia.
"Dengan ketiga bansos ini diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat, "kata Risma.
Advertisement