Sirkuit F1 Nuerburgring Jadi Pusat Logistik Bantuan Warga Terdampak Banjir di Jerman

Area pusat logistik bantuan warga terdampak banjir Jerman ini adalah lintasan balap mobil tertua di negara tersebut, yang juga sering dipakai untuk konser rock di Jerman bagian barat.

Oleh DW.com diperbarui 21 Jul 2021, 17:02 WIB
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton melintasi garis finis untuk memenangkan F1 GP Eifel di Nuerburgring, Nuerburg, Jerman, Minggu (11/10/2020). Hamilton dengan 91 kemenangannya menyamai legenda F1 Michael Schumacher. (AP Photo/Matthias Schrader, Pool)

, Nürburg - Arena balap mobil F1 Nuerburgring beralih fungsi menjadi lokasi pusat logistik bantuan bagi warga yang terdampak banjir di Jerman.

Area ini adalah lintasan balap mobil tertua di Jerman. Arena luas yang juga sering dipakai untuk konser rock di Jerman bagian barat, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu (21/7/2021).

Polisi, pemadam kebakaran, dan badan bantuan teknis (THW) mengatur operasi bantuan ke kawasan banjir Jerman dari Nuerburgring, karena lokasinya yang sentral.

Ratusan mobil penanggulangan bencana dan kendaraan khusus milik militer Jerman Bundeswehr juga berjejer siap dikerahkan. Sementara, di dalam aula besar bertumpuk barang bantuan yang datang dari seluruh Jerman.

"Apa yang terjadi tidak biasa. Kesediaan untuk membantu luar biasa. Semua orang melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Ini adalah semangat 'cintai sesamamu' di kehidupan nyata," kata juru bicara Nürburgring Alexander Gerhard, yang tampaknya kewalahan oleh kedatangan begitu banyak relawan yang ingin membantu.

Ferry, warga Belanda yang beberapa tahun terakhir bekerja di Nuerburgring bukan relawan. Tapi dia langsung membantu.

"Saya penggemar olahraga motor dan tentu saja saya membayangkan akhir pekan yang berbeda, tetapi sekarang membantu adalah yang terpenting," katanya.

Hari Rabu lalu dia datang dari tempat tinggalnya, sekitar 200 kilometer dari sini, dan sedang berada di sebuah supermarket di Ahrweiler ketika banjir melanda.

Sekarang, dia berada di antara tumpukan kotak jus, margarin, air minum dan bahan makanan lainnya.

Para relawan terus berdatangan dari seluruh Jerman, bahkan dari Swiss, untuk menyerahkan barang bantuan dan pakaian. Padahal barang sudah terlalu banyak, sehingga koordinator pusat bantuan di Nuerburgring sekarang minta masyarakat untuk mengirim barang bantuan ke tempat lain, selain air minum dan makanan.

 


Solidaritas tanpa batas

Air Sungai Ahr melewati rumah-rumah yang hancur akibat dilanda banjir di Schuld, Jerman, Kamis (15/7/2021). Banjir ini menyebabkan ribuan orang dievakuasi, dan memberi dampak besar ke wilayah Jerman yang berada di perbatasan Belgia, Prancis, Luxembourg, dan Belanda. (AP Photo/Michael Probst)

Simone Becker juga penggemar balap mobil dan setiap tahun datang ke Nuerburgring. Kamis lalu sekitar jam 2 pagi dia langsung berangkat untuk ikut menolong. "Suami saya malah tidak bertanya apa-apa. Dia langsung ikut begitu mendengar mereka membutuhkan bantuan."

"Kami sangat terhubung dengan Nuerburgring, dan sekarang kami dibutuhkan dengan cara yang berbeda," tambah Simone Becker. "Kami di sini untuk hal-hal penting, solidaritas tidak memiliki batas."

Mengenakan rompi kuning, dia menjadi koordinator dan memastikan bahwa ratusan tas biru berisi makanan, pakaian kering dan mainan didistribusikan dengan benar. Dia mengatakan, tugas terberat adalah menghibur puluhan orang yang dievakuasi dari kawasan banjir yang kini menginap di hotel bintang empat di areal sirkuit itu.

"Saya berbicara dengan semua orang di sini, dengan semua relawan juga. Setiap orang harus mengatasi emosi mereka, entah bagaimana. Dan kebanyakan dari kita tidak memiliki pengalaman tentang kejadian seperti ini."

Hanya beberapa meter dari situ, berdiri di depan stan pakaian untuk pria, wanita, dan anak-anak, juru bicara Nuerburgring Alexander Gerhard tampak sibuk memandu relawan yang ingin membantu. Dia dan rekan-rekannya hari Kamis sore minggu lalu segera menyiapkan pusat bantuan logistik ini dan langsung mengkomunikasikannya di berbagai platform media sosial.

"Dalam waktu singkat, pusat bantuan ini berubah menjadi pusat bantuan nasional,” jelasnya. "Kami punya empat aula, semuanya penuh makanan dan tumpukan pakaian."

Klaus Kohnz adalah pendeta yang bertugas di kawasan Nuerburg dan sekitarnya sejak lebih dari 30 tahun. Dia mengaku sudah akrab dengan banjir. Dia ingat bagaimana rumah orang tuanya di Sungai Mosel sering terendam air setinggi lutut, tapi dia belum pernah melihat banjir hebat seperti ini.

Sekarang dia setiap hari ada di Nuerburgring, membantu dan juga menyelenggarakan kebaktian. "Kesulitan benar-benar menimpa banyak orang. Tapi bencana besar seperti ini menyatukan orang-orang," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya