Bank Mayapada Absen Tebar Dividen, Tahan Laba untuk Perkuat Modal

Selain absen bagikan dividen, RUPS Bank Mayapada (MAYA) menyetujui perubahan susunan komisaris dan anggota direksi perseroan

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jul 2021, 17:25 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) memutuskan tak ada dividen bagi para pemegang saham untuk tahun buku 2020. Seluruh laba perseroan tahun lalu ditetapkan menjadi laba ditahan untuk memperkuat permodalan.

"Perseroan melakukan pencadangan dari laba bersih tiap tahun sampai cadangan mencapai 20 persen dari total modal disetor. Dengan ini kami mencadangkan 2,34 persen dari laba yakni Rp 1,5 miliar. Sisanya akan dicatat sebagai laba ditahan untuk perkuat struktur permodalan," ujar Corporate Secretary Bank Mayapada, Jennifer Ann dalam paparan publik usai RUPS, Rabu (21/7/2021).

Ini bukan kali pertama MAYA absen bagikan dividen. Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, MAYA terakhir bagikan dividen pada 2018 atas laba tahun buku 2017.

Saat itu, dividen yang dibagikan sebesar 40,46 persen dari laba bersih tahun buku 2017, sebesar Rp 50 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp 273,3 miliar.

Selain absen bagikan dividen, RUPS MAYA menyetujui perubahan susunan komisaris dan anggota direksi perseroan menjadi sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama: Dato’ Sri Prof. DR. Tahir, MBA

Komisaris: Ir. Hendra

Komisaris Independen: Ir. Kumhal Djamil, SE

Direksi:

Direktur Utama: Haryono Tjahjarijadi

Wakil Direktur Utama: Thomas Arifin

Direktur: Andreas Wiryanto

Direktur: Rudy Mulyono

Direktur: Harry Sasongko Tirtotjondro

Direktur: Yusak Pranoto

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham MAYA

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Juli 2021, saham MAYA turun 0,62 persen ke posisi Rp 1.615 per saham. Saham MAYA dibuka stagnan Rp 1.625 per saham.

Saham MAYA berada di level tertinggi Rp 1.630 dan terendah Rp 1.615 per saham. Total frekuensi perdagangan 232 kali dengan volume perdagangan 1.852. Nilai transaksi Rp 300,4 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya