Jurus Ciputra Development Hadapi Perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021

Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Tulus Santoso mengaku pihaknya terdampak PPKM Darurat sehingga mencari strategi untuk hadapinya.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Jul 2021, 20:50 WIB
Warga melintasi Jalan Sudirman pada pemberlakukan PPKM darurat hari kedua di Jakarta, Minggu (4/7/2021). Pemerintah secara resmi menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali, termasuk DKI Jakarta, pada 3-20 Juli 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Melihat hal ini, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) harus mengambil sejumlah langkah.

Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Tulus Santoso mengaku pihaknya terdampak PPKM Darurat sehingga mencari strategi untuk hadapinya.

"Iya berdampak khususnya di sektor hotel dan mal. Strategi kami cari new opportunity misalnya meningkatkan penjualan rumah hunian," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (21/7/2021).

Dampak yang paling signifikan diakui Tulus terjadi karena pihaknya tak bisa menarik rental dari para tenant yang tokonya terdampak PPKM Darurat.

"Biasanya kalau mal tutup owner tidak bisa menarik rental dari para tenant," ujarnya.

Saat disinggung kemungkinan adanya PHK, Tulus menyebut PPKM Darurat yang tak terlalu panjang belum memiliki dampak hingga pengurangan tenaga kerja.

"Mestinya PPKM total tidak akan terlalu lama sehingga tidak sampai berdampak pada PHK karyawan karena usaha mal kan memang bisnis jangka panjang," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham CTRA

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Juli 2021, saham CTRA stagnan di posisi Rp 930 per saham. Saham CTRA berada di posisi tertinggi Rp 975 dan terendah Rp 920. Total frekuensi perdagangan 3.479 kali dengan volume perdagangan 294.996. Nilai transaksi Rp 27,9 miliar.  

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya