Giliran Arab Saudi Ikut Pulangkan Warganya dari Indonesia Akibat Lonjakan Kasus COVID-19

Arab Saudi berencana akan memulangkan warganya dari Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Jul 2021, 12:44 WIB
Pemandangan pesawat Garuda Indonesia yang bisa dilihat dari bourding lounge Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (24/04). Terminal ini mampu 25 juta calon penumpang per tahun. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah Arab Saudi hendak memulangkan warganya dari Tanah Air. 

Melalui akun Twitter resmi Kementerian Dalam Negeri Indonesia @MOISaudiArabia pada Rabu (21/7) malam, pihak pemerintah meminta warganya untuk pulang. 

"Sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri: Perjalanan langsung atau tidak langsung warga negara ke Indonesia dilarang, dan warga negara di Indonesia harus segera kembali ke Kerajaan," tulis Kementerian Dalam Negeri Saudi.

 


Sebelumnya Larang Perjalanan ke Indonesia

Sejumlah calon penumpang pesawat menggunakan alat pelindung diri (APD) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (11/5/2020). Calon penumpang menggunakan APD untuk melindungi diri dari penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, pihak pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan larangan perjalanan ke Indonesia. 

Melansir Gazette Saudi, warga negara Saudi telah diperingatkan agar tidak bepergian ke Indonesia secara langsung atau tidak langsung karena kekhawatiran akan Virus Corona COVID-19, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan pada hari Rabu mengutip sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri.

Dalam pernyataan yang dibawa SPA, sumber kementerian dalam negeri mengatakan bahwa langkah itu didasarkan pada kepedulian pemerintah terhadap keselamatan warga negara yang ingin bepergian ke luar negeri karena Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus varian baru Virus Corona COVID-19.

Kementerian Dalam Negeri Saudi meminta warganya, yang sudah berada di Indonesia, untuk berhati-hati, menjauh dari daerah yang mengalami penyebaran virus secara tinggi, mengikuti semua tindakan pencegahan dan kembali ke Kerajaan terlebih dulu, tambah pernyataan itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya