Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China memerintahkan otoritas setempat untuk segera meningkatkan pengendalian banjir di wilayah perkotaan dan tanggapan darurat.
Perintah itu dikeluarkan setelah belasan orang tewas di kereta bawah tanah yang terendam banjir di tengah hujan lebat yang terus melanda China tengah.
Advertisement
Dikutip dari Channel News Asia, sekitar 25 orang tewas di Provinsi Henan, termasuk 12 orang yang terjebak di kereta bawah tanah yang terendam banjir.
Banjir terjadi karena hujan deras yang terus turun selama enam hari berturut-turut, dan menyebar ke utara ke Provinsi Hebei.
Kementerian Perhubungan China mengatakan bahwa otoritas Henan harus segera memeriksa kembali dan memperbaiki semua risiko tersembunyi dalam transit kereta api.
"Mereka harus mengambil tindakan darurat seperti menangguhkan kereta, mengevakuasi penumpang, dan menutup stasiun dalam situasi yang tidak biasa seperti badai yang sangat intens," kata kementerian itu.
Kota Zhengzhou Evakuasi Ratusan Warga yang Terdampak Banjir
Awal pekan ini, di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, ratusan orang dievakuasi ke tempat aman dari kereta bawah tanah yang terendam banjir.
Sejumlah foto yang beredar di media lokal menunjukkan kereta yang tampak terendam hingga air mencapai setinggi dada.
Sekitar 617.1mm hujan turun di Zhengzhou dari 17 Juli hingga 20 Juli - hampir setara dengan rata-rata musim hujan tahunan yang mencapai 640.8mm
Biro cuaca provinsi Henan mengatakan kepada media pemerintah bahwa mereka telah mengeluarkan laporan peringatan hujan deras yang akan datang dua hari sebelumnya.
Sejak Senin malam (19/7), departemen meteorologi dari tingkat provinsi hingga distrik telah mengirimkan 120 juta pesan teks ke ponsel warga yang memperingatkan mereka tentang badai, kata biro cuaca Henan.
Pada Rabu malam (21/7), dua orang tewas setelah tornado menghantam Baoding, sebuah kota di provinsi Hebei yang berlokasi sekitar 140 kilometer barat daya Beijing.
Advertisement