Liputan6.com, Jakarta - Malaysia melaporkan rekor tertinggi untuk kematian harian akibat Virus Corona. Sebanyak 199 pasien COVID-19 meninggal pada Rabu 21 Juli, menandai hari paling mematikan sejak awal pandemi terjadi pada 2020 lalu.
Total kematian akibat COVID-19 di Malaysia secara nasional kini telah mencapai 7.440, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (22/7/2021). Kementerian kesehatan Malaysia mengatakan bahwa 927 pasien COVID-19 saat ini berada di unit perawatan intensif, dengan 459 membutuhkan bantuan pernapasan.
Advertisement
Kementerian itu juga melaporkan tambahan 11.985 kasus COVID-19 dalam sehari, yang menandai hari kesembilan ketika Malaysia mencatat tambahan kasus harian Virus Corona di atas 10.700 kasus setiap harinya. Lebih dari setengah kasus baru Virus Corona di Malaysia berasal dari daerah Lembah Klang dengan 5.550 di Selangor dan 1.174 di Kuala Lumpur.
Kemudian di wilayah Negeri Sembilan, dilaporkan ada 745 kasus sementara di Kedah dan Johor masing-masing mencatat 800 dan 644 infeksi. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah membeberkan bahwa 48,9 persen dari kasus baru tidak menunjukkan gejala sementara 48,7 persen kasus memiliki gejala ringan.
Sebanyak 178 kasus atau 1,5 persen pasien COVID-19 di Malaysia mengalami infeksi paru-paru, sementara 45 kasus atau 0,4 persen membutuhkan perawatan dengan oksigen. 65 pasien atau 0,5 persen pasien COVID-19 di Malaysia dirawat dengan menggunakan ventilator, dan dalam kondisi kritis.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Rekor Kasus Baru COVID-19 pada Juli 2021
Malaysia memasuki pemberlakuan lockdown nasional ketiganya pada 1 Juni 2021, tak lama setelah infeksi baru di negara itu menembus angka 9.000 untuk pertama kalinya pada 29 Mei.
Kasus infeksi Virus Corona di Malaysia mencapai rekor tertinggi lagi pada 9 Juli dan 10 Juli 2021, dengan lebih dari 9.100 kasus setiap harinya sebelum menembus angka lima digit untuk pertama kalinya pada 13 Juli.
Lonjakan kasus COVID-19 di Malaysia terjadi di tengah berbagai masalah di negara tersebut, termasuk pergolakan politik di antara para pemimpin partai serta seruan untuk membuka kembali parlemen.
Dokter kontrak pemerintah di Malaysia telah menyuarakan kesulitan yang mereka hadapi dengan kurangnya keamanan dan tunjangan kerja.
Hingga Rabu 21 Juli, Malaysia telah melaporkan total 951.884 kasus Virus Corona COVID-19 di mana 137.587 merupakan kasus aktif atau menular.
Advertisement