Kasus COVID-19 di Australia Terus Meningkat Meski Lockdown Berminggu-minggu

Kasus COVID-19 di Australia terus bertambah walaupun lockdown telah diterapkan selama berminggu-minggu.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Jul 2021, 17:34 WIB
Pejalan kaki dan pesepeda terlihat di jalan kosong di Kawasan Pusat Bisnis Melbourne, Jumat (16/7/2021). Kota terbesar kedua di Australia itu kembali memberlakukan lockdown, dan kali ini selama lima hari mulai Kamis (16/7) malam karena meningkatnya klaster COVID-19. (ASANKA BRENDON RATNAYAKE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Australia melonjak lagi pada Kamis (22/7/2021), meskipun terkunci selama berminggu-minggu, dengan pihak berwenang memperingatkan bahwa infeksi akan meningkat lebih banyak dan berdampak pada ekonomi ketika negara itu berjuang untuk menahan varian Delta yang sangat menular.

New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, melaporkan 124 kasus COVID-19 baru, dibandingkan 110 sehari sebelumnya. 

Mengutip Channel News Asia, angka tersebut merupakan rekor untuk tahun ini dan tertinggi dalam 16 bulan. Sebagian besar infeksi dilaporkan di ibu kota negara bagian Sydney, yang berada dalam minggu keempat penguncian.

Negara bagian Victoria, memasuki minggu kedua perintah tinggal di rumah, mencatat 26 kasus Virus Corona baru, naik dari 22. "Kami mengantisipasi jumlah kasus akan terus meningkat sebelum mereka mulai turun dan kami perlu mempersiapkan diri untuk itu," kata Gladys Berejiklian, Perdana Menteri New South Wales.


Giatkan Vaksinasi

Seorang pria bermasker berjalan melalui Bourke Street Mall yang tenang di Melbourne, Jumat (16/7/2021). Kota terbesar kedua di Australia itu kembali memberlakukan lockdown, dan kali ini selama lima hari mulai Kamis (16/7) malam karena meningkatnya klaster COVID-19. (ASANKA BRENDON RATNAYAKE/AFP)

Sydney, rumah bagi seperlima dari 25 juta penduduk Australia, akan keluar dari penguncian pada 30 Juli tetapi Berejiklian mengatakan jumlah infeksi di masyarakat harus mendekati nol terlebih dahulu.

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

"Sampai kita memiliki cukup populasi kita yang divaksinasi sepenuhnya, kita akan hidup dengan beberapa tingkat pembatasan dan itu akan tergantung pada seberapa cepat kita dapat mengatasi keparahan wabah saat ini," katanya.

"Vaksin adalah kunci kebebasan kita."

Negara bagian Queensland yang bertetangga menutup perbatasannya dengan New South Wales, dengan alasan wabah itu, menutup salah satu rute yang paling sering dilalui di negara itu.

Di Victoria, di selatan New South Wales, semua 26 kasus baru terkait dengan rantai penularan yang diketahui dan 24 berada di karantina selama masa infeksi mereka, kata otoritas negara bagian.

Negara bagian Australia Selatan melaporkan dua kasus baru ketika para pejabat melacak dua "peristiwa superspread" - pertemuan di kilang anggur dan restoran Yunani di ibu kota negara bagian Adelaide.


Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta:

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya