7 Alasan Ngemil Dapat Jadi Hal Baik untuk Anda

Ngemil membantu memenuhi nutrisi lebih banyak. Sulit untuk memenuhi semua vitamin yang dibutuhkan dengan hanya makan tiga kali sehari.

Oleh karena itu, sering disarankan untuk makan buah dan sayur di siang hari. Orang yang mengejar jadwal makanan kehilangan vitamin yang penting. Sebagai akibatnya, mereka cenderung memiliki kuku yang rapuh dan bahkan rambut rontok.

Sarapan, makan siang, dan makan malam mungkin tidak cukup untuk semua orang.

Camilan ringan membantu merasa bertenaga sekaligus, pada saat yang sama, mencegah makan berlebihan saat waktu makan utama. Bahkan, Anda dapat menjadwalkan waktu camilan. Inilah yang dipraktikkan di Swedia (fika), Jepang (Sanji no oyatsu), dan negara-negara lain.

Otak menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, terutama saat melakukan tugas yang menantang. Kemampuan mental Anda berkurang secara signifikan ketika gula darah Anda rendah. Ngemil makanan seperti cokelat atau kenari meningkatkan fokus mental.

Ketika merasa sedih, tubuh akan melepaskan kortisol. Hal ini dapat menurunkan kadar gula darah, menurut ahli gizi. Jadi ketika merasa frustasi, ambil camilan sehat dan undang serotonin ke dalam hidup Anda.

Kemerosotan sore hari adalah respons alami terhadap ritme sirkadian. Itu membuat kita mengantuk dari jam 1 sampai jam 3 sore. Namun, mungkin untuk menghindari kemerosotan ini dengan mengemil buah-buahan dan sayuran. Buah kering dan kacang tawar juga dapat membantu mengatasi rasa lapar.

Ngemil sebenarnya membantu berteman dengan seseorang. Penelitian dari Universitas Oxford menemukan bahwa makan bersama meningkatkan kebahagiaan dan meningkatkan hubungan. Terlebih lagi, berbagi camilan dengan orang lain dapat membantu Anda mengurangi ketegangan. Hal tersebut dapat membuat kita merasa dihargai dan diperhatikan.

Tidak sepenuhnya tidak sehat untuk makan sebelum tidur. Yang paling penting adalah apa yang dimakan. Misalnya, almond meningkatkan kualitas tidur karena mengandung melatonin. Makanan yang kaya kalsium mencegah gangguan tidur.

Reporter: Ielyfia Prasetio