Peroleh Pendapatan Rp 1,69 Triliun saat Pandemi Covid-19, ASDP Siap IPO di 2022

PT ASDP Indonesia Ferry yang mencatatkan pendapatan positif di semester-I 2021.

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Jul 2021, 19:15 WIB
Kapal Ferry Yang Melayani Penyebrangan Merak-Bakauheni. (Kamis, 04/03/2021). (Dokumentasi ASDP Indonesia Ferry).

Liputan6.com, Jakarta Sektor transportasi menjadi sektor yang cukup besar terdampak oleh pembatasan dalam pandemi Covid-19. Salah satunya adalah PT ASDP Indonesia Ferry yang mencatatkan pendapatan positif di semester-I 2021.

Meski jumlah penumpang yang menurun, sektor logistik mampu turut membantu pembukuan pendapatan semester-I 2021 jadi Rp 1,69 triliun. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pandemi berdampak signifikan terhadap kinerja ASDP dengan menurunnya produksi penumpang dan kendaraan penumpang.

"Pergerakan penumpang dan kendaraan penumpang menurun cukup drastis. Bisa dikatakan, sebagian besar masyarakat mematuhi Pemerintah dalam pembatasan pergerakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini  mulai dari PSBB pada tahun 2020, PPKM Mikro hingga PPKM Darurat pada tahun ini," kata Ira, dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (22/7/2021).

Pada semester I-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar 1,69 triliun. Nilai ini 91 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 1,86 triliun dan naik 18,4 persen dari realisasi semester I-2020 sebesar 1,43 triliun.

“Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 147 miliar atau mencapai 456,8 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 32 miliar dan mencapai 282, 5 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus sebesar Rp 80,5 miliar," ujar Ira merinci.

Rencana IPO 2022

Direktur Keuangan IT dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan mengatakan pertumbuhan usaha dan pasar modal di kuartal II 2021 menunjukkan peningkatan dibanding tahun lalu. Meski, kondisi belum kembali normal jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Rencana kedepannya mengacu roadmap perusahaan, ASDP akan melakukan Initial Public Offering/IPO atau penawaran saham kepada publik pada 2022 mendatang. Dengan demikian, katanya, ini menjadi peluang bagi perusahaan BUMN untuk bersaing secara mandiri.

Kondisi resesi saat ini dipandang sebagai momentum tepat untuk perusahaan mengembangkan investasi bisnis.

"Hal ini berdasarkan pengalaman saat resesi tahun 2008 terhadap perusahaan yang dapat memanfaatkan momentum pemulihan (recovery), dapat menjadi champion di industri. Karena itu, rencana IPO tahun 2022 merupakan langkah lanjutan bagi ASDP untuk menjadi salah satu pemenang dalam industri bisnis di Indonesia," tuturnya.

Harapannya, melalui IPO, ASDP diproyeksikan mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.  Hal ini ditunjukkan oleh proyeksi pendapatan ASDP sebesar Rp 5 triliun pada tahun 2024. Kemudian, net profit sebesar Rp 607 miliar , nilai aset sebesar Rp 13,6 triliun dan ekuitas sebesar Rp 12,4 triliun pada tahun 2024.

Adapun rencana investasi ASDP Indonesia Ferry dan anak usaha mencapai Rp 6,5 triliun yang diproyeksikan akan didanai sebagian besar oleh dana publik melalui IPO dan penerbitan instrumen keuangan lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Data Produksi

Sementara untuk kendaraan logistik masih diperbolehkan menyeberang ke Bali.

Mengacu data produksi penyeberangan semester I-2021,  ASDP telah melayani sebanyak 1,83 juta penumpang atau 66 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 2,75 juta. Namun, ini turun 9 persen dari realisasi periode sama pada 2020 sebanyak 2 juta penumpang.

Kemudian, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 1 juta unit yang tercapai 80 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 1.27 juta atau turun 9 persen dari tahun lalu. Lalu, kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 1,18 juta yang tercapai 99 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 1,19 juta unit dan naik 23 persen bila dibandingkan 2020 sebanyak 960 ribu unit.

Sementara untuk barang, ASDP mengangkut hingga 465 ribu ton, setara 82 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 565 ribu ton barang. Pencapaian ini naik 18 persen dari realisasi tahun 2020 sebanyak 395 ribu ton. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya