Unilever Indonesia Kantongi Penjualan Rp 20,2 Triliun pada Semester I 2021

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti mengatakan, pencapaian kinerja penjualan itu ditopang dengan kontribusi positif dari kategori produk makanan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jul 2021, 21:06 WIB
Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mampu membukukan penjualan bersih sebesar Rp 20,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 3 triliun pada kuartal II-2021.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti mengatakan, pencapaian kinerja penjualan itu ditopang dengan kontribusi positif dari kategori produk makanan.

Merujuk laporan keuangan, pendapatan Unilever Indonesia pada kuartal II-2021 terdiri dari kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh sebesar Rp 13,5 triliun, turun dibandingkan peendapatan pada periode yang sama di 2020 sebesar Rp 15,1 triliun. Namun, untuk segmen makanan dan minuman naik tipis dari Rp 6,67 di kuartal II-2020, menjadi Rp 6,69 di kuartal II-2021.

"Pertumbuhan pasar FMCG (fast moving consumer goods) belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19 menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori dasar,” ujar Ira dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (22/7/2021).

Ia menambahkan, berbagai tantangan tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. “Kondisi ini masih ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk,” ujar dia.

Unilever masih secara meyakinkan memimpin pada 12 kategori industri FMCG, hal ini menunjukan resiliensi perusahaan yang telah 87 tahun beroperasi di Indonesia dalam menjawab berbagai aspirasi konsumen secara cepat.

"Meski paruh pertama 2021 masih penuh tantangan, kami optimis dengan strategi perseroan untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara jangka panjang. Kami juga percaya, bersama kita akan melewati masa sulit ini dan perekonomian Indonesia akan kembali bangkit,” tambah Ira.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Strategi Unilever Indonesia

Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Ira mengatakan, Perseroan akan lebih fokus pada masa depan, dan menjelaskan bahwa untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut Perseroan memiliki strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang.

Ira membeberkan, strategi jangka pendek dan jangka panjang memiliki esensi yang sama karena perubahan pasar yang sangat dinamis. "Keduanya sama penting dan kami manifestasikan menjadi lima strategi prioritas Perseroan," Ira menambahkan.

Lima strategi itu antara lain, pertama, mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen. Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment.

Ketiga, memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel. Keempat, penerapan E-Everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan penggunaan data. "Serta yang kelima, terakhir menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan," tambah Ira.

 


Gerak Saham UNVR

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis,  22 Juli 2021, saham UNVR melemah 1,95 persen ke posisi Rp 5.025 per saham. Saham UNVR dibuka stagnan di posisi Rp 5.125.

Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 5.150 dan terendah Rp 5.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.767 kali dengan volume perdagangan 209.241. Nilai transaksi harian Rp 106 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya