Liputan6.com, Malang - Belasan warga perempuan dan lelaki sore itu tampak sibuk di satu sudut kampung Kelurahan Gadang, Kota Malang. Memasukkan makanan yang baru dimasak ke dalam kotak. Lalu diantar ke rumah warga yang isolasi madiri (isoman) karena Covid-19 di Malang.
Aktivitas itu dilakukan di sebuah dapur umum yang didirikan secara gotong royong oleh warga Gadang. Seluruhnya, termasuk kebutuhan bahan pokoknya dicukupi secara swadaya. Demi mendukung tetangga mereka yang sedang jadi pasien isoman Covid-19 di Malang.
Baca Juga
Advertisement
Di Kelurahan Gadang ada 59 warga dinyatakan positif Covid-19 dan harus isoman. Warga berpendapat, dari satu kasus positif di sebuah rumah, maka anggota keluarganya yang belum keluar hasil tesnya juga harus ikut isoman. Sehingga total seluruhnya ada 91 orang isoman.
“Bila di satu rumah ada satu yang positif, maka seisi rumah harus isoman. Dan itu harus didukung dengan memenuhi kebutuhan makannya,” ujar Effendi, Ketua RW 3 Kelurahan Gadang, Kota Malang, Kamis, 22 Juli 2021.
Dapur umum didirikan sejak sepekan lalu sebagai kepedulian terhadap mereka yang sedang menjalani isoman. Seluruhnya murni swadaya, sumbangan dari kas RW maupun dari warga setempat. Bantuan mulai beras, minyak goreng, sayur, buah dan lainnya.
“Di kampung ini semakin banyak yang terifeksi. Ini berangkat dari kemanusiaan dan semua warga mendukung dan saling membantu,” ujar Effendi.
Warga selalu berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Baik untuk memantau kondisi kesehatan pasien isoman Covid-19 di Malang maupun untuk menyusun menu masakan. Saban hari, makanan didistribusikan pukul 09.00-10.00 pagi dan pukul 15.00-16.00 sore.
“Tiap hari terus kami update soal data warga berkoordinasi dengan puskesmas,” tutur Effendi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kemandirian Warga
Situasi ini sudah dilaporkan ke kelurahan. Meski begitu, warga enggan terlalu lama bergerak atau menunggu Pemkot. Sampai hari ini, dapur umum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien isoman Covid-19 itu tak sedikitpun dibantu pemkot setempat.
“Semua inisiatif dan swadaya warga. Kami tak mau berandai-andai ada dukungan dari pemkot,” kata Effendi.
Lurah Gadang, Denny Surya Wardhana, mengatakan sudah melaporkan situasi di kelurahan itu ke Pemkot Malang. Menurutnya, inisiatif dapur umum warga inilah praktik PPKM Mikro sebenarnya sebab ada kemandirian warga.
“Ini kampung tangguh yang sebenarnya. Setiap RW iuran bareng untuk membeli beberapa keperluan seperti kotak nasi,” ujar Denny.
Meski begitu, puskesmas selalu terlibat mengawasi termasuk dalam menyusun menu makanan setiap hari. Serta mewajibkan ada buah dalam makanan yang didistribusikan itu demi memenuhi asupan nutrisi pasien isoman.
Pemkot Malang sendiri telah mengumpulkan 1.500 paket sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sumbangan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun dari pihak swasta yang menyyalurkan program tanggungjawab social.
Dari jumlah paket itu, segera didistribusikan ke lima kecamatan yang masing – masing dikirim 250 paket. Serta 250 paket lainnya diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, bantuan diperuntukkan bagi warga yang sedang menjalani isoman. “Itu sebagai bentuk dukungan untuk teman-teman kita yang sedang menjalani isolasi mandiri,” ujar Sutiaji.
Advertisement