Liputan6.com, Surabaya - Dirreskrimsus Polda Jawa Timur Kombes Pol Farman menyebutkan, dugaan tabung oksigen di Tulungagung, bukan untuk pasien Covid-19, melainkan untuk ikan hidup.
"Itu tidak benar, tabung oksigen itu digunakan untuk ikan hidup atau ikan koi, dan perkara ini sudah ditangani Satgas Gakkum Aman Nusa Polres Tulungagung dan di backup Satgas Gakkum Aman Nusa II Polda Jatim," ujarnya, Kamis (22/7/2021).
Advertisement
Farman mengatakan, penyelidikan mendalam dugaan kasus ini dilakukan di Pacitan. Menurutnya, peternak ikan koi di Tulungagung mengaku mendapatkan tabung oksigen tersebut dari sana, setelah tabung di Tulungagung langka.
"Polda Jatim sedang menyelidiki apakah ada kemungkinan ada tabung oksigen lainnya yang diisi di Pacitan yang digunakan untuk pasien Covid-19. Saat ini anggota Ditreskrimsus sedang melakukan penyelidikan mendalam," kata Farman.
Farman mengatakan temuan oksigen palsu ini awalnya memang bukan untuk pasien Covid-19, melainkan untuk mengisi udara saat mengemas ikan koi yang hendak dikirim ke luar daerah.
Namun, pihaknya tak mau menutup mata adanya kemungkinan baru para oknum yang mencari keuntungan menjual oksigen diduga palsu ke pasien Covid-19, di tengah permintaan oksigen yang tinggi.
"Kami lakukan penyelidikan di Pacitan karena ada kemungkinan mengarah ke sana," imbuhnya.
Farman menegaskan, pihaknya menduga oksigen dalam tabung tersebut asli namun kadar oksigen dalam tabung tersebut tidak sesuai standar.
"Para peternak koi biasanya menggunakan oksigen untuk mengisi plastik berisi ikan sebelum dikirim ke luar kota. Mereka menggunakan oksigen yang biasanya diperuntukkan untuk kepentingan medis," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ikan Mati
Farman menambahkan, kadar oksigen untuk kepentingan medis yaitu 99,5 persen. Namun dalam tabung oksigen yang ditemukan di Tulungagung, diduga kadarnya di bawah standar.
"Jadi bukan berisi oksigen palsu. Tapi oksigen untuk medis itu memiliki kadar 99,5 persen. Temuan kami, oksigen di tabung tersebut kadarnya di bawah 99,5 persen," imbuhnya.
Farman membeberkan, karena kadar oksigennya yang di bawah standar ini, membuat ikan di dalam plastik yang diisi oksigen menjadi lemas. Bahkan, beberapa ikan kehabisan oksigen hingga mati
"Nah itu yang membuat ikan di plastik menjadi lemas hingga mati karena kadar oksigennya di bawah standar," ujarnya.
Advertisement