Khawatir Dimata-matai, Tim Softball Sulawesi Tenggara Berlatih di Makassar

Tim Softball Sulawesi Tenggara bersiap mempertahankan gelar medali emas PON XIX Jawa Barat dalam laga PON XX di Papua.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 24 Jul 2021, 20:00 WIB
Tim softball Sulawesi Tenggara berlatih di Makassar Sulawesi Selatan, mempersiapkan tim menuju PON Papua.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Tim softball Sulawesi Tenggara sudah menjalani tiga minggu pemusatan latihan menuju PON Papua 2021 September mendatang. Sebanyak 40 orang atlet putra dan putri serta 6 pelatih dan official, memanfaatkan Kota Makassar sebagai lokasi strategis.

Diketahui, tim softball Sulawesi Selatan tidak lolos di PON XX Papua. Tim Sulawesi Tenggara melihat peluang ini untuk fokus berlatih di sana.

Ketua Pengprov Softball Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul mengatakan, timnya memilih Makassar karena termasuk dekat dan mudah dijangkau dari Kota Kendari. Sehingga, atlet dan pengurus lebih mudah berkoordinasi.

"Juga karena di sana daerah netral, jadi tak ada yang memata-matai kami latihan," ujar Pahri Yamsul, Kamis (22/7/2021).

Alasan ini cukup masuk akal, sebab tim Sulawesi Tenggara bersiap mempertahankan gelar medali emas PON XIX Jawa Barat cabang softball. Saat itu, tim Sultra mengalahkan Jawa Timur dengan skor 6-2 di babak final usai mengalahkan hampir semua tim sejak babak penyisihan.

Tidak hanya itu, menuju PON XX Papua, 6 pelatih asing dan lokal ikut memperkuat tim. Di antaranya, mantan marinir asal Filipina, Apolonia Rosales, Edwin Markado (Filipina) Roy Umbasan, (Jakarta), Carrin Garimurti (Jakarta) dan Nelwan (Papua), dan Abul Charlotta (Sulawesi Tenggara).

"Keenam pelatih ini, memiliki strategi dan teknik yang sudah teruji, baik skala lokal, nasional, dan internasional. Kami harap, latihan mereka fokus," tambah Pahri Yamsul.

Kata Pahri, hasil akan tak sama dengan pelatihan di Filipina saat menghadapi PON XIX Jawa Barat. Sebab, di sana ada banyak tim latihan tanding yang melibatkan atlet nasional hingga tentara.

"Namun, dengan semangat dan fokus yang baik, kami akan mencapai hasil maksimal," pungkasnya.

Diketahui, Jawa Timur sebagai salah satu tim terkuat PON XIX Jawa Barat, tidak lolos PON Papua. Tim terkuat saat ini, disebut-sebut dipegang Lampung dan Kalimantan Timur karena memiliki atlet potensial yang sudah memiliki banyak jam terbang.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Sepak Terjang Pelatih Asing

pelatih asal Filipina, melatih tim softball Sultra menuju PON Papua.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Hingga saat ini, ada dua pelatih asal Filipina melatih tim softball Sulawesi Tenggara. Keduanya yakni, Edwin Marcado dan Apolonia Rosales.

Apolonia Rosales, fokus melatih beating (pukulan). Sedangkan, Edwin melatih defense (pertahanan). Keduanya, memiliki spesialisasi berbeda.

Manajemen tim softball Sultra, Ripuji menyatakan, sejauh ini progres latihan nyaris tak berbeda dengan pelatihan di Filipina, 2016 silam. Apolonia tak menanggalkan sikap disiplin.

"Jika dia tak disiplin lagi, maka ada apa. Karena itu, salah satu alasan kami memilih dia menjadi pelatih selain karena pengalaman dan jam terbangnya," ujar Ripuji.

Pelatih lainnya, Nelwan Yamame, merupakan mantan pitcher timnas Indonesia. Dia datang menjadi pelatih tamu, untuk memberikan contoh lemparan maksimal agar tim tak kaget melihat bola-bola cepat.

"Dia terhitung masih produktif. Meskipun, jika kemampuan saat masih di Timnas 100 persen, mungkin sekarang tinggal 90-95 persen," ujar Ripuji.

Tiga pelatih lainnya, Carrin Garimurti, Abul Charlotta, fokus melatih di fisik dan teknik umum. Sedangkan, Roy Umbasan, melatih kemampuan catcher yang lebih detail menggunakan pengalamannya sebagai mantan atlet timnas.

"Enam pelatih ini, kami gabungkan agar atlet maksimal di game situation. Sehingga, semua kemungkinan permainan, bisa kami padukan agar atlet tak kaget dan mendapatkan kemampuan maksimal," dia memungkasi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya