Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana menggelar penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada kuartal I 2022. Sejumlah langkah dilakukan untuk persiapan IPO tersebut.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menuturkan, rencana IPO ASDP sejalan dengan lima prioritas Kementerian BUMN.
Advertisement
Prioritas itu antara lain memberikan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, melakukan inovasi model bisnis. Selain itu, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi serta mengembangkan bakat dengan demikian BUMN mampu bersaing secara mandiri.
Ira mengatakan, kondisi pemulihan pada masa resesi ini menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan oleh ASDP untuk investasi pengembangan bisnis. Hal ini berdasarkan pengalaman saat resesi 2008 terhadap perusahaan yang dapat memanfaatkan momentum pemulihan sehingga menjadi juara di industri.
"Rencana IPO 2022 merupakan langkah lanjutan bagi ASDP untuk menjadi salah satu pemenang dalam industri bisnis di Indonesia,” kata dia.
ASDP pun terus memperkuat program pengembangan bisnis. Salah satunya dengan akselerasi program non-tunai atau cashless di seluruh cabang dalam mendukung digitalisasi bisnis penyeberangan serta proyek Bakauheni Harbour City.
Pengembangan Kawasan Pariwisata terintegrasi Bakauheni Harbour City terus dilakukan Proyek game chaner ASDP seluas 214 hektar melibatkan kolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan PT Hutama Karya ini tengah menyelesaikan sejumlah milestone.
Hal itu antara lain penetapan status kawasan sebagai proyek strategis nasional, pembentukan perusahaan pengelola kawasan, finalisasi detail masterplan dan rencana pengembangan infrastruktur kawasan.
Ira mengatakan, pengembangan tahap pertama kawasan yang berada di lahan ASDP telah direncanakan pembangunan Masjid Bakauheni yang dapat menampung lebih dari 2.000 jemaah, pembangunan theme park dan revitalisasi Taman Budaya Menara Siger.
Ground breaking tahap pertama ditargetkan mulai September 2021, dan diharapkan 2022 sudah dapat dibuka dan dinikmati masyarakat.
Di sisi lain, per Juli 2021, ASDP Indonesia Ferry telah memberlakukan metode pembayaran cashless secara 100 persen di sejumlah Pelabuhan.
Metode pembayaran cashless itu di Sibolga, Batam, Surabaya, Ketapang, Lembar, Kayangan dan Balikpapan. Metode cashless memakai kartu uang elektrobik Brizzi, Mandiri E-money, BNI TapCash, BCA Flazz dan bank transfer.
“Ditargetkan hingga 2022 seluruh Pelabuhan dan lintasan ASDP akan dapat melayani pembayaran secara cashless,” ujar Ira.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Target Perseroan
Pada 2021, ASDP mengincar pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun dan laba bersih Rp 111,24 miliar. Produksi penyeberangan pada 2021, ASDP mengincar target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 3,3 juta unit, kendaraan roda empat sebanyak 2,9 juta unit. Lalu total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton.
Adapun dengan IPO, ASDP diprediksi capai pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 5 triliun pada 2024, laba bersih Rp 607 miliar, aset Rp 13,6 triliun dan ekutias Rp 12,4 triliun.
Rencana investasi ASDP dan anak usaha mencapai Rp 6,5 triliun yang diperkirakan didanai sebagian besar oleh dana publik melalui IPO dan penerbitan instrument keuangan lainnya.
Advertisement