Liputan6.com, Jakarta Ekonom Senior Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengamini jika pertumbuhan ekonomi nasional akan turun dari proyeksi awal pada kuartal III 2021.
Piter menilai, besarnya penurunan akan bergantung pada berapa lama pengetatan PPKM bakal berlangsung. Jika harus diperpanjang sampai September, dia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia otomatis akan kembali negatif.
Advertisement
"Kalau sudah berakhir di bulan Juli saya perkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan 3 masih positif. Kalau berkepanjangan hingga September, pertumbuhan ekonomi akan kembali negatif," ujarnya pada Liputan6.com, Sabtu (24/7/2021).
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan pada 2021 akan turun pada kisaran 3,5-4,3 persen, dengan titik tengah 3,9 persen. Pembatasan mobilitas dalam bentuk PPKM lanjutan jadi penyebab utama penurunan ini.
"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan pada tahun 2021 menjadi 3,5-4,3 persen, turun dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1 persen," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo saat membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyebaran Varian Delta
Perry mengatakan, penyebaran varian delta Covid-19 yang membuat adanya pembatasan mobilitas dalam bentuk PPKM panjang akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, khususnya di kuartal III 2021.
"Penurunan pertumbuhan ekonomi terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga karena terbatasnya mobilitas. Itu diambil di tengah penyaluran bantuan perlindungan sosial pemerintah, dan tetap kuatnya kinerja ekspor dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional," terangnya.
Advertisement