Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, password atau kata sandi bisa menjadi "sesuatu yang mahal." Jika sebuah akun penting jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, bisa dipastikan data kita akan disalahgunakan (kebocoran data).
Di awal 2021, laporan Cybernews menyebut bahwa kompilasi lebih dari 3,2 miliar email dan kata sandi unik beberapa waktu lalu bocor di forum peretasan populer.
Advertisement
Dilansir dari Fox News, Senin (27/7/2021), ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk memperkuat password guna melindungi data atau diri sendiri.
1. Temukan kebocoran
Apabila kamu mengalami kebocoran data, cari tahu kata sandi apa yang bocor dan di mana.
Google melacak ini di akun Google-mu. Buka halaman Pemeriksaan Keamanan Google untuk mengubah password yang sudah bocor dalam pelanggaran data.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Hindari Penggunaan Ulang Password
2. Jangan gunakan ulang kata sandi serupa atau variasinya
Para profesional keamanan selalu mengingatkan agar pengguna internet tidak menggunakan ulang kata sandi yang sama atau variasinya.
Apabila sebuah kata sandi terekspos dalam sebuah pelanggaran data dan itu digunakan untuk situs atau akun lain, maka akan ada risiko kebocoran data yang lebih besar.
Risiko ini tidak hanya soal penggunaan kata sandi yang sama, tetapi juga variasi password yang minor.
Menurut Tim Wade, Technical Director, CTO Team di firma keamanan siber Vectra di California, Amerika Serikat, "Mengadopsi pola kata sandi dan membuat sedikit variasi, ternyata kurang aman daripada yang diperkirakan."
Advertisement
Buat Kata Sandi yang Kuat
3. Gunakan password yang kuat atau pengelola kata sandi
Semakin lemah kata sandi, maka kian besar risikonya. Untuk itu, cobalah menghindari kata-kata yang ditemukan dalam kamus, atau sesuatu yang berkaitan dengan Anda seperti nama anak, hewan peliharaan, atau tempat.
Pakailah kata sandi yang merupakan kombinasi rangkaian huruf, angka, atau karakter dan simbol khusus secara acak.
Namun jika tidak bisa mengelola password kuat secara mandiri, cobalah menggunakan password manager. Google sendiri memiliki password manager dan layanan seperti Lastpass, yang menawarkan pengelolaan kata sandi.
Chris Hazelton, Director of Security Solutions di Lookout, penyedia solusi keamanan seluler AS mengatakan, password manager biasanya mengotomatiskan perubahan kata sandi, yang memungkinkan reaksi lebih cepat jika terjadi pelanggaran.
Buat Akun Email yang Aman
4. Gunakan satu akun email aman untuk mengatur ulang password
Buatlah satu akun email yang aman untuk mengatur ulang kata sandi. Amankan akun ini dengan menggunakan nama akun tanpa koneksi yang bisa dikenali. Selain itu, gunakan password yang kuat dan aktifkan verifikasi dua langkah.
5. Matikan pengisian otomatis
Hindari menggunakan fitur isi otomatis di browser, kuhsusnya untuk password. Meski ini berguna, namun ada risiko yang lebih besar.
Jika seseorang membobol perangkat atau mendapatkan akses sementara ke sana, itu memberikan akses instan ke akunmu. Matikan ini saat menggunakan Google, Firefox, atau browser lainnya.
(Dio/Isk)
Advertisement