5 Tips Memperkuat Password untuk Cegah Kebocoran Data

Berikut ini 5 tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran data dan password atau kata sandi di internet.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Jul 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi peretasan sistem komputer. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, password atau kata sandi bisa menjadi "sesuatu yang mahal." Jika sebuah akun penting jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, bisa dipastikan data kita akan disalahgunakan (kebocoran data).

Di awal 2021, laporan Cybernews menyebut bahwa kompilasi lebih dari 3,2 miliar email dan kata sandi unik beberapa waktu lalu bocor di forum peretasan populer.

Dilansir dari Fox News, Senin (27/7/2021), ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk memperkuat password guna melindungi data atau diri sendiri.

1. Temukan kebocoran

Apabila kamu mengalami kebocoran data, cari tahu kata sandi apa yang bocor dan di mana.

Google melacak ini di akun Google-mu. Buka halaman Pemeriksaan Keamanan Google untuk mengubah password yang sudah bocor dalam pelanggaran data.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Hindari Penggunaan Ulang Password

Menggunakan internet/unsplash @dadaben_

2. Jangan gunakan ulang kata sandi serupa atau variasinya

Para profesional keamanan selalu mengingatkan agar pengguna internet tidak menggunakan ulang kata sandi yang sama atau variasinya.

Apabila sebuah kata sandi terekspos dalam sebuah pelanggaran data dan itu digunakan untuk situs atau akun lain, maka akan ada risiko kebocoran data yang lebih besar.

Risiko ini tidak hanya soal penggunaan kata sandi yang sama, tetapi juga variasi password yang minor.

Menurut Tim Wade, Technical Director, CTO Team di firma keamanan siber Vectra di California, Amerika Serikat, "Mengadopsi pola kata sandi dan membuat sedikit variasi, ternyata kurang aman daripada yang diperkirakan." 


Buat Kata Sandi yang Kuat

Ilustrasi keyboard (pixabay.com)

3. Gunakan password yang kuat atau pengelola kata sandi

Semakin lemah kata sandi, maka kian besar risikonya. Untuk itu, cobalah menghindari kata-kata yang ditemukan dalam kamus, atau sesuatu yang berkaitan dengan Anda seperti nama anak, hewan peliharaan, atau tempat.

Pakailah kata sandi yang merupakan kombinasi rangkaian huruf, angka, atau karakter dan simbol khusus secara acak.

Namun jika tidak bisa mengelola password kuat secara mandiri, cobalah menggunakan password manager. Google sendiri memiliki password manager dan layanan seperti Lastpass, yang menawarkan pengelolaan kata sandi.

Chris Hazelton, Director of Security Solutions di Lookout, penyedia solusi keamanan seluler AS mengatakan, password manager biasanya mengotomatiskan perubahan kata sandi, yang memungkinkan reaksi lebih cepat jika terjadi pelanggaran.


Buat Akun Email yang Aman

Ilustrasi Browser Internet (sumber: Pixabay)

4. Gunakan satu akun email aman untuk mengatur ulang password

Buatlah satu akun email yang aman untuk mengatur ulang kata sandi. Amankan akun ini dengan menggunakan nama akun tanpa koneksi yang bisa dikenali. Selain itu, gunakan password yang kuat dan aktifkan verifikasi dua langkah.

5. Matikan pengisian otomatis

Hindari menggunakan fitur isi otomatis di browser, kuhsusnya untuk password. Meski ini berguna, namun ada risiko yang lebih besar.

Jika seseorang membobol perangkat atau mendapatkan akses sementara ke sana, itu memberikan akses instan ke akunmu. Matikan ini saat menggunakan Google, Firefox, atau browser lainnya.

(Dio/Isk)


Infografis Cek Fakta 3 Cara Melindungi Data Pribadimu dari Pencurian

Infografis Cek Fakta 3 Cara Melindungi Data Pribadimu dari Pencurian (liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya