Profil Windy Cantika Aisah Peraih Medali Pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali pertama untuk Indonesia pada cabang olahraga angkat besi

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2021, 15:55 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah menunjukkan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 cabang angkat besi nomor 49 kg di Tokyo International Forum, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. (Vincenzo PINTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Atlet putri Windy Cantika Aisah berhasil membuat nama Indonesia harum di Olimpiade Tokyo 2020. Turun di kelas 49 kg putri, Windy Aisah berhasil meraih medali perunggu untuk cabang olahraga angkat besi.

Kontingen Indonesia akhirnya meraih medali pertama di Olimpiade Tokyo 2020 melalui Windy Aisah berkat total angkatan 194 kg pada babak final yang berlangsung pada Sabtu (24/7/2021)

Windy Aisah berhasil membukukan total angkatan snatch 84 kg serta upaya clean jerk seberat 110 kg. Catatan tersebut lebih unggul ketimbang total angkatan 181 kg yang di bukukan lifter asal Taiwan, Fang Wan-ling, di posisi keempat.

Pertandingan yang berlangsung di Hall Tokyo International Forum ini, Windy Cantika tergabung di Grup A kelas 49 bersama lifter Cina, Zhi Hui Hao,24 tahun, Chanu Saikhom Mirabai (India, 27 tahun), Jourdan Elizabeth Delacruz (Amerika Serikat, 23 tahun), serta Nina Sterck (Belgia, 19 tahun).

Saksikan Video Windy Berikut Ini


Profil Windy Cantika Aisah

Windy Cantika Aisyah, lifter Indonesia di SEA Games 2019. (Bola.com/Istimewa)

Windy Cantika merupakan seorang atlet yang berusia 19 tahun asal Bandung, yang lahir pada 11 juni 2002. Dia sudah tampil cukup gemilang di berbagai kejuaraan angkat besi. Windy bergabung dan serius dalam olahraga angkat besi sejak dia masih berada di bangku kelas 5 SD.

Ketertarikan Windy Cantika pada cabang olahraga angkat besi menurun dari orang tuanya. Ibunya, Siti Aisah adalah seorang atlet angkat besi kenamaan di Indonesia. Siti pernah merengkuh medali perunggu di Kejuaraan Dunia Angkat Besi pada tahun 1988.

"Waktu itu Mama sering ngelatih kakak," ungkap Windy dikutip dari Kompas TV.

"Nah, sering diajakin waktu kelas 2 SD. Mama sering bilang, ayo ikut latihan."

"Ya udah, Cantika ikut. Tapi masih dikasih kaya batang-batang itu, teknik-teknik itu," sambungnya.

Anak ketiga dari tiga bersaudara ini sudah mulai meraih banyak gelar di berbagai kejuaraan. Windy sering mengikuti kejuaraan tingkat daerah, nasional, hinga internasional.


Prestasi

Reaksi lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah usai bertanding dalam cabang angkat besi nomor 49 kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika mempersembahkan medali perunggu dengan total angkatan 194 Kg. (Vincenzo PINTO/AFP)

Poin kualifikasi dirinya terhitung sejak Windy berhasil mencatatkan poin Championships di Cina pada April 2019. Dengan mencatatkan angkatan total 177 kilogram dari snatch 80kg dan clean and jerk 97 kilogram.

Lalu, pada ajang IWF Junior World Championship di Fiji pada Juni 2019 dengan total angkatan 179 kilogram, snatch 81 kilogram dan clean and jerk 98 kilogram.

IWF World Championships 2019 di Pattaya dengan total angkatan 182 kilogram, snatch 82kg, clean and jerk 100 kilogram, juga Asian Junior Championships 2019 di Pyongyang, Korea Utara dengan total angkatan 186 kilogram, snatch 84 kilogram dan clean and jerk 102 kilogram.

Puncaknya, Windy Cantika mencatatkan prestasi di SEA Games 2019, meraih medali emas untuk Indonesia serta menembus hasil terbaik dunia junior 2021 dengan medali emas. Windy digadang-gadang menjadi penerus Sri Wahyuni karena telah memecahkan rekor remaja di Thailand dan Filipina.

 

Penulis: Ali Muhammad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya