Liputan6.com, Toba Video pengeroyokan terhadap seorang laki-laki yang dilakukan sejumlah orang viral di media sosial Instagram. Video dibagikan oleh akun @Jhosua_lubis yang menyebut jika korban pengeroyokan adalah pamannya.
Diunggahannya pemilik akun menyebut pengeroyokan terjadi di Dusun Bulu Silape, Desa Sianipar II, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis, 22 Juli 2021. Korban pengeroyokan bernama Salamat Sianipar.
Sepupu Salamat, Anderson Regen Silaen mengatakan, laki-laki berusia 45 tahun tersebut divonis petugas kesehatan di sana positif Covid-19. Salamat dinyatakan positif Covid-19 setelah berobat ke klinik pada Rabu, 21 Juli 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Kondisi (korban) tidak enak badan. Hasil pemeriksaan menyatakan positif Covid-19. Kita juga belum tahu persisnya," ujar Anderson, Sabtu (24/7/2021).
Setelah dinyatakan Covid-19, Salamat dikabarkan melakukan isolasi mandiri (isoman) di sebuah gubuk kecil. Saat isoman, Salamat mengalami pengeroyokan. Dalam video yang viral di medsos, tampak tangan Salamat diikat dan dikeroyok sejumlah orang.
"Kami tak terima. Dia diikat pakai tali dan dipukuli pakai kayu panjang," ungkapnya.
Disampaikan Anderson, saat ini Salamat sudah berada di Rumah Sakit (RS) Porsea. Akibat pengeroyokan, sekujur tubuh Salamat mengalami luka-luka. Bahkan mengalami trauma berat akibat pengeroyokan.
"Depresi ini. Kami (keluarga) akan buat laporan di Polres Toba. Kami tidak terima," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penjelasan Satgas Covid-19
Terkait video viral tersebut, belakang diketahui penyebab pengeroyokan yang dilakukan warga terhadap Salamat. Warga merasa kesal dengan tingkah laku Salamat. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toba, Audy Murphy Sitorus.
"Dia (Salamat) terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri. Tetapi bertingkah aneh-aneh, berusaha menyebarkan virusnya ke orang lain. Ditemuinya orang, kemudian dipeluknya, semua orang dipeganginya, akhirnya marah massa," ungkapnya.
Audy Murphy yang juga Sekretaris Satgas Covid-19 Pemkab Toba menuturkan, pasien tersebut baru menjalani isoman di rumahnya setelah diketahui terpapar Covid-19. Karena berstatus pasien isoman, Salamat diawasi Satgas.
Advertisement
Diisolasi di RS Porsea
Audy Murphy menyayangkan apa yang dilakukan oleh Salamat. Atas peristiwa pengeroyokan yang dialami Salamat, saat ini Satgas Covid-19 Kabupaten Toba membawanya ke RS Porsea.
"Saat ini diisolasi di Rumah Sakit Porsea. Yang kami lakukan saat ini mentracing siapa-siapa saja yang kontak erat. Tujuannya mengantisipasi agar tidak menyebar luas," tandasnya.