Pemkab Toba Luruskan Kabar Terkait Pria Positif Covid-19 Diamuk Massa Saat Isoman

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba memberikan penjelasan terkait video pengeroyokan terhadap Salamat Sianipar, seorang pria yang diamuk massa saat isolasi mandiri (isoman) karena positif virus corona Covid-19.

oleh Reza Efendi diperbarui 25 Jul 2021, 12:13 WIB
Penjelasan terkait video viral pengeroyokan terhadap Salamat Sianipar, pria positif Covid-19 diamuk massa saat isoman

Liputan6.com, Toba Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba memberikan penjelasan terkait video viral pengeroyokan terhadap Salamat Sianipar, seorang pria yang diamuk massa saat isolasi mandiri (isoman) karena positif virus corona Covid-19.

Pemkab Toba melalui Bupati Toba, Poltak Sitorus mengatakan, Salamat bukan diamuk massa atau dianiaya, namun diamankan karena pria 45 tahun itu lari atau kabur saat menjalani isoman.

"Jadi, bukan kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat, masyarakat desa sangat peduli dengan Pak Salamat," kata Bupati Poltak, Sabtu, 24 Juli 2021.

Diungkapkan Poltak, hal itu diketahui setelah pihaknya menemui keluarga Salamat untuk mendapatkan informasi pasti. Pemkab Toba telah membawa Salamat ke RSUD untuk menjalani perawatan.

"Beliau (Salamat) sudah kita posisikan di RSUD Porsea," ungkapnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penjelasan Kepala Desa

Ilustrasi isolasi mandiri, isoman, COVID-19. (Photo by Erik Mclean on Unsplash)

Kepala Desa Pardomuan, Timbang Sianipar menuturkan, pihaknya melakukan isoman kepada Salamat di lokasi yang sudah disetujui keluarga. Bahkan, kebutuhan Salamat saat isoman juga dipenuhi pemerintah desa.

"Kebutuhan seperti beras 1 karung, telur 1 papan, dencis 2 kaleng, garam, minyak goreng, sabun mandi, sudah kami siapkan untuk Salamat," tuturnya.

Meski sudah ditempatkan di lokasi yang jauh dari rumahnya, Salamat disebut masih kembali pulang ke rumah. Pihak desa yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi lokasi rumah Salamat.

"Iya, kembali ke rumah, jadi saya langsung ke rumah Salamat," ujar Timbang.


Pengakuan Istri

Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Istri Salamat, Risma Sitorus, juga mengakui suaminya lari saat menjalani isoman. Risma menyebut suaminya diamankan warga karena dirinya beserta anaknya sudah lari terlebih dahulu saat hendak dipeluk Salamat.

"Anakku mau dipeluknya, enggak mau. Lari kami. Jadi warga yang nangkapnya," ungkap Risma.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, juga mengatakan peristiwa ini terjadi karena warga ingin mengamankan Salamat yang lari saat isoman. Warga dibantu keluarga mengamankan Salamat yang terus menerus mengejar ingin memeluk.

"Yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid-19. Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengannya, dan memeluk orang. Yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah 2 kali lari dari RS," Hadimenerangkan.


Periksa Keluarga dan Warga

Tangkapan layar smartphone terkait pengeroyokan seorang pria positif Covid-19 di Toba, Sumut

Diterangkan Hadi, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada keluarga dan warga kampung atas peristiwa yang terjadi di Dusun Bulu Silape, Desa Sianipar II, Kecamatan Silaen, Toba, Sumut, pada Kamis, 22 Juli 2021.

"Warga yang ikut mengamankan sudah diambil keterangan untuk klarifikasi kejadian video yang viral," Hadi menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya