Liputan6.com, Madiun - Wali Kota Madiun Maidi resmi menjadikan Asrama Haji di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, sebagai rumah sakit lapangan (RSL) pasien Covid-19.
Wali Kota Maidi mengatakan, RS Lapangan Asrama Haji tersebut untuk merawat pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) di rumah jika membutuhkan penanganan medis lanjutan.
Advertisement
"Rumah Sakit Lapangan ini nantinya untuk pasien yang saat isoman di rumah sewaktu-waktu membutuhkan perawatan lebih lanjut. Tetapi harapannya, tidak sampai terisi. Artinya, yang isoman itu segera sembuh dan tidak ada yang sakit lagi," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (26/7/2021).
RSL Asrama Haji Kota Madiun tersebut memiliki kapasitas hingga 182 tempat tidur yang dapat digunakan oleh pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Selain RSL Asrama Haji, Wali Kota Maidi juga meresmikan Rusunawa II Kota Madiun untuk menjadi ruang isolasi bagi para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Rusunawa II tersebut memiliki 44 hunian dengan masing-masing ruang terdapat dua tempat tidur.
Dengan difungsikannya dua fasilitas tersebut, Maidi berharap tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Kota Madiun yang sempat naik dapat ditekan.
"Hadirnya RSL Asrama Haji dan Rusunawa II ini tentu menambah ruang perawatan Covid-19 di Kota Madiun. Harapannya, 'BOR'-kita semakin dapat ditekan," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gunakan Gedung Sekolah
Ketersediaan dua fasilitas tersebut dinilai sangat penting mengingat ruang perawatan di rumah sakit sudah penuh saat ini, baik itu di RSUD dr Soedono, RSUD Kota Madiun, RS DKT, maupun RSI Kota Madiun.
Selain itu, saat ini ada sebanyak 492 orang terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah hingga Sabtu (24/7/2021).
Guna lebih menekan BOR di wilayahnya, Pemkot Madiun juga berencana memanfaatkan sejumlah gedung sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Madiun yang terdekat dengan puskesmas untuk dijadikan ruang isolasi.
Hasil pendataan, setidaknya terdapat 10 hingga 11 SD dan SMP di wilayahnya yang paling dekat dengan enam puskesmas yang ada.
Dari gedung sekolah-sekolah itu tercatat ada 70 ruang kelas yang bisa dimanfaatkan. Sesuai rencana, satu ruang kelas bisa diisi 10 tempat tidur, sehingga bisa menampung untuk 700 orang.
Advertisement