Liputan6.com, Beijing - Otoritas China mengirimkan bantuan suplai makanan dan air di pusat banjir di Provinsi Henan pada Minggu (25/7).
Pada 25 Juli, pemerintah provinsi Henan mengumumkan bahwa korban tewas akibat banjir menjadi 63 orang, dengan lima orang masih hilang, menurut laporan stasiun TV pemerintah.
Advertisement
Disebutkan juga bahwa 8.876 rumah ambruk akibat banjir.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (26/7/2021) truk-truk yang membawa suplai air dan makanan berdatangan di Kota Zhengzhou, sementara tentara meletakkan karung pasir untuk mengisi celah di tanggul sungai.
Truk-truk itu juga menurunkan mi instan dan barang-barang lainnya di sebuah stadion di Xinxiang, 65 kilometer utara Zhengzhou.
Relawan setempat juga terlihat memindahkan palet air minum ke truk lain untuk didistribusikan.
Para relawan itu sesekali terdegar meneriakkan, "Semangat, Xinxiang!".
Kerugian Akibat Banjir di Provinsi Henan China Capai US $2 Miliar
Warga setempat pun mulai membersihkan lumpur, memindahkan mobil yang rusak dan puing-puing lainnya setelah hujan lebat memicu banjir di jalan-jalan dan mengganggu layanan kereta api.
Hujan di daerah-daerah provinsi Henan sudah mulai mereda awal pekan ini namun beberapa area masih menunggu surutnya air yang berkedalaman hingga 2 meter.
Kerugian ekonomi akibat banjir di seluruh Henan diperkirakan mencapai 13,9 miliar yuan (US$2 miliar), menurut kantor berita Xinhua.
Dikatakan total lebih dari 3.800 rumah ambruk di seluruh provinsi Henan dan 920.000 orang dievakuasi dari rumah mereka.
Tentara dan polisi paramiliter juga menempatkan batu dan karung pasir ke dalam celah sepanjang 100 meter, sedalam 8 meter di sungai Weihe di Xinxiang, kata surat kabar The Global Times dalam laporannya.
Pada 24 Juli, otoritas setempat dengan sengaja membanjiri beberapa bagian kota terdekat Hebi untuk menurunkan permukaan air di tempat lain, kantor berita online Shanghai The Paper.
Advertisement