Distribusi Vaksinasi Gotong Royong Capai 1,9 Juta Dosis

Para pengusaha hingga saat ini terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi gotong royong.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2021, 13:15 WIB
Sentra vaksinasi gotong royong (Dok: PT HM Sampoerna Tbk)

Liputan6.com, Jakarta Para pengusaha hingga saat ini terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi gotong royong. Vaksinasi gotong royong ini memiliki misi membantu percepatan vaksinasi nasional oleh pemerintah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mencatat, sebanyak 1,9 juta vaksin gotong royong sudah didistribusikan kepada masyarakat atau dunia usaha. Adapun jenis vaksinasi gotong royong ini menggunakan merek Sinophram.

"Alhamduilah lancar ini pakai merek Sinopharm, jadi kita tidak pakai merek-merek yang program vaksin pemerintah atau covax/gavi atau yang di luar 500 ribu sumbangan," kata Menteri Erick usai Ratas dengan Presiden di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Berdasarkan catatannya, vaksin gotong royong sendiri mencapai sebanyak 5,5 juta. Di mana dalam proses menunggu rilis BPOM mencapai 2,6 juta. Sedangkan sudah rilis 2,9 juta, dan sudah didisribusikan sebanyak 1,9 juta.

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyebut, sebanyak 3 juta dosis vaksin gotong royong (VGR) akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat. Pengadaan vaksin gotong royong sendiri dibeli terpisah dari pemerintah, meskipun melalui penunjukan BUMN yang sama.

"Harapannya baik minggu ini masuk sampai dengan 3 juta vaksinasi gotong royong yang sudah akan masuk ke Indonesia," kata dia dalam acara dekrlasi Perang Melawan Pandemi, di Jakarta, Minggu (25/7).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kendala Pelaksanaan

Pekerja swasta mengikuti proses vaksinasi COVID-19 saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksin yang disuntikkan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah Sinovam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia mengakui, pada pelaksanaannya memang agak sedikit terlambat pengiriman vaksinasi gotorng royong tersebut. Hal ini terjadi karena negara produsen vaksin tersebut lama memberikan suplainya kepada Indonesia.

"Salah satu kendala tadi bahwa si produsen di mana negaranya itu agak lambat memberikan suplai-nya ke ke kita untuk khusus vaksinasi gotong royong itu," katanya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya