Suasana lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pemkot Tangerang Selatan membuka lahan baru TPU khusus COVID-19 yang dapat menampung 800 makam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Keluarga korban mengantarkan jenazah di lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pembukaan lahan baru TPU khusus COVID-19 dikarenakan tingginya angka kematian COVID-19 di wilayah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)
Keluarga korban mensalatkan jenazah untuk dimakamkan di lahan baru tempat pemakaman umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pemkot Tangerang Selatan membuka lahan baru TPU khusus COVID-19 yang dapat menampung 800 makam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Anak-anak berada di lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pembukaan lahan baru TPU khusus COVID-19 dikarenakan tingginya angka kematian COVID-19 di wilayah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)
Keluarga korban saat mengantarkan jenazah di lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pemkot Tangerang Selatan membuka lahan baru TPU khusus COVID-19 yang dapat menampung 800 makam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Suasana lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pembukaan lahan baru TPU khusus COVID-19 dikarenakan tingginya angka kematian COVID-19 di wilayah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)
Keluarga korban saat mengantarkan jenazah di lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pemkot Tangerang Selatan membuka lahan baru TPU khusus COVID-19 yang dapat menampung 800 makam. (merdeka.com/Arie Basuki)
Keluarga korban berdoa di lahan baru tempat pemakaman umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pembukaan lahan baru TPU khusus COVID-19 dikarenakan tingginya angka kematian COVID-19 di wilayah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)