Haji 2021 Berjalan Lancar Saat Pandemi COVID-19, Umrah Jemaah Internasional Dibuka 10 Agustus

Agensi umrah di Arab Saudi mulai bersiap kedatangan jemaah pada Agustus 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Jul 2021, 17:03 WIB
Jemaah umrah menerapkan jaga jarak untuk membantu mengekang penyebaran virus corona COVID-19 saat sholat mengelilingi Ka'bah pada awal bulan suci Ramadhan di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Senin (12/4/2021). (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Mekkah - Kerajaan Arab Saudi mulai membuka ibadah umrah bagi jemaah internasional. Kendati demikian ada kebijakan ketat untuk umrah saat pandemi COVID-19.

Dilaporkan Arab News, Senin (26/7/2021), ratusan perusahaan di Arab Saudi juga sudah bersiap untuk menyambung jemaah internasional yang ingin umrah dari 9 Agustus 2021. 

Gulf News mengutip kantor berita negara Saudi Press Agency (SPA), memberitakan bahwa Arab Saudi pada Minggu 25 Juli mengumumkan dimulainya kembali layanan umrah untuk jemaah di luar negeri mulai 10 Agustus setelah musim haji yang sukses.

Umrah untuk warga Saudi dan ekspatriat di negara kerajaan dimulai kembali per 25 Juli.

Salah satu syarat bagi jemaah internasional adalah disuntik vaksin COVID-19.

Hani Al-Omairi, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah dan Komite Perhotelan di Mekkah berkata hampir 30 situs dan platform akan tersedia untuk reservasi internasional.

Ia menyebut para pekerja industri diberikan kursus kesehatan dan manajemen keramaian.

"Prosedur-prosedur lainnya untuk perusahaan dan institusi sedang difinalisasi oleh Kementerian Haji dan Umrah dan otoritas-otoritas relevan lainnya," ujar Al-Omairi kepada Al-Arabiya.


Jemaah Berkurang

Para polisi wanita Saudi berjaga-jaga saat jemaah mengelilingi Ka'bah pada rangkaian ibadah haji di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (20/7/2021). Kini, para personel perempuan bergabung dengan rekan-rekan pria mereka dalam menjaga kota suci selama musim haji. (Fayez Nureldine / AFP)

Muhla Tutla, ketua World Hajj and Umrah Care Foundation, menjelaskan bahwa kedatangan jemaah internasional ini bisa didukung dengan pelatihan bagi pelaku industri serta teknologi.

Akan tetapi, peminat umrah ternyata belum setinggi sebelumnya. Tutla berkata ada faktor halangan finansial.

"Sebelumnya haji dan umrah tersedia dan mudah bagi populasi massal dan populasi pendapatan menengah, sekarang ini hanya mmungkin untuk orang kaya dan orang yang menabung secara ketat," jleasnya.

Tutla berkata pemulihan ini bergantung pada faktor mekanisme keselamatan global seperti Hajj and Umrah Safe Corridor. Mekanismen itu disebut sedang dikembangkan di 25 negara.

Penurunan jemaah diprediksi akan turun hingga 40 persen bagi jemaah umrah internasional dan 15 persen untuk haji.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya