Menkes: Keterisian Tempat Tidur RS untuk Pasien Covid-19 di Jakarta dan Jabar Turun

Budi mengatakan, kapasitas tempar tidur di RS secara nasional mencapai 430.000. Adapun 92.000 tempat tidur diisi oleh pasien Covid-19 pada pekan lalu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 26 Jul 2021, 16:51 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Puncak Hari Gizi Nasional ke-61 tahun 2021 pada Senin (25/1/2021) (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Rumah Sakit (RS) untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) saat ini sudah mengalami penurunan. 

Namun, BOR di Yogyakarta, Bali, dan beberapa wilayah lainnya masih mengalami kenaikan.

"Saya memahami bahwa ada di beberapa daerah yang lagi naik, dari Jakarta sudah turun, Jawa Barat sudah turun. Tapi beberapa daerah saya melihat Jogja masih naik, Bali juga masih naik sedikit dan mulai di luar Jawa," jelas Budi dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021).

Menurut dia, kapasitas tempar tidur di RS secara nasional mencapai 430.000. Adapun 92.000 tempat tidur diisi oleh pasien Covid-19 pada pekan lalu.  

"Alhamdulillah skrg sudah turun ke 82.000 terutama turunnya di daerah Jakarta," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Penambahan Kapasitas RS

Budi meminta pihak rumah sakit tak hanya melihat dari banyaknya tempat tidur yang telah terisi. Pasalnya, kata dia, BOR belum menggambarkan keseluruhan kapasitas di RS.

"Aku kasih contoh salah satu provinsi, BOR-nya sudah 90 persen, tempat tidur dipakai Covid 2.000 jadi kira-kira 1.800 sudah diisi sudah panik. Sebenarnya tidak perlu (panik)," kata dia.

Budi menjelaskan kapasitas tempat tidur di rumah sakit tersebut dapat ditambah dari 2.000 menjadi 4.000. Jika sudah ditambah, maka otomatis BOR di rumah sakit tersebut turun hingga 50 persen.

"Jadi tolong jangan dilihat dari BOR,  total tempat tidur rumah sakit di kota atau provinsi itu berapa dibandingkan yang sakit dengan rumah sakit itu," tutur Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya