Polisi Akan Investigasi Gerakan Walk Out Dokter Malaysia di Tengah 1 Juta Kasus COVID-19

Polisi akan memeriksa apakah para dokter di Malaysia yang walk out melanggar aturan berkumpul di saat pandemi COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Jul 2021, 19:25 WIB
Seorang penjaga keamanan berpatroli di sepanjang Menara KL di Kuala Lumpur (13/10/2020). Malaysia tengah memerangi lonjakan baru kasus virus corona baru COVID-19. (AFP/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia akan melancarkan investigasi atas gerakan walk out yang dilakukan para dokter kontrak di Hospital Kuala Lumpur pada Senin (26/7/2021). Investigasi itu untuk memeriksa dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19.

"Pasalnya tidak ada orang yang boleh terlibat dalam kumpul-kumpul di presmis manapun di dalam area lokal yang terinfeksi, baik itu tujuan keagamaan, pernikahan, olahraga, rekreasional, sosial, atau budaya tanpa mendapatkan izin lebih dahulu dari dirjen kesehatan sebagaimana diatur dalam regulasi," kepala kepolisian Dang Wangi, Mohamad Zainal Abdullah seperti dilansir Malay Mail, Senin (26/7/2021).

Para dokter kontrak sedang menuntut keadilan posisi kerja permanen sebab aturan saat ini dinilai tidak berpihak kepada mereka.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mencoba mencegah dokter berdemonstrasi dengan cara memperpanjang kontrak dengan syarat tertentu. Akan tetapi, pihak inisiator aksi menyebut aturan itu tidak menjawab masalah utama.

Dalam pernyataannya, para dokter kontrak juga merasa seperti dokter kelas dua dibandingkan dokter permanen. Mereka pun tetap beraksi dengan mengikuti protokol kesehatan.


Kasus COVID-19 di Malaysia Tembus Sejuta

Warga berdiri di belakang kawat berduri di Segambut Dalam yang ditempatkan di bawah EMCO di Kuala Lumpur, Malaysia (27/6/2021). Pemimpin Malaysia mengatakan penguncian total satu bulan yang akan berakhir Senin akan diperpanjang karena infeksi virus corona tetap tinggi. (AP Photo/Vincent Thian)

Kasus COVID-19 di negeri jiran Malaysia telah tembus 1 juta kasus. Penambahan kasus harian pun terus meningkat hingga di atas 15 ribu. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Malaysia, ada 17 ribu kasus baru pada Minggu kemarin (25/7). Malaysia menjadi negara ketiga di Asia Tenggara yang secara resmi memiliki lebih dari satu juta kasus corona setelah Indonesia dan Filipina. 

Kasus aktif di Malaysia ada 160 ribu. Sejumlah 970 pasien berada di ruang ICU dan ada 501 yang memerlukan bantuan pernapasan.

Aksi itu tak terkait COVID-19. Para dokter-dokter itu melakukan aksi hartal karena protes aturan dokter kontrak yang dianggap tak memberikan kepastian karier.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya