Terharu, Warga Agam Kirim 500 Kilogram Rendang untuk Perantau yang Terdampak PPKM

Menjaga solidaritas di masa pandemi Covid-19, warga Agam mengirimkan 500 kilogram rendang untuk perantau di Jabodetabek, Kota Bandung, dan Medan.

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Jul 2021, 14:00 WIB
Warga Galuang memasak rendang untuk perantau. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Padang - Bahu membahu saling menguatkan, adalah salah satu kebaikan yang bisa dilakukan pada masa pandemi Covid-19 yang sudah mewabah sekitar 1,5 tahun di penjuru negeri ini.

Warga Galuang, Sungai Pua Kabupaten Agam, Sumatera Barat misalnya, mengirim 500 kilogram rendang untuk perantau yang ada di Jabodetabek, Kota Bandung, dan Medan.

Bekerja sama dengan PMI Kota Bukittinggi, ratusan kilogram rendang tersebut sudah dikirim pada Sabtu, 24 Juli 2021 melalui jalan darat.

Rendang diantarkan dan disalurkan langsung oleh PMI Kota Bukittinggi. Setidaknya ada sekitar 500 KK yang akan menerima rendang yang dimasak oleh warga Galuang itu.

Kepala Markas PMI Bukittinggi, Ahmad Jaiz mengatakan kiriman rendang ini sebagai bentuk perhatian warga di kampung halaman dan menguatkan tali silaturahmi saat kondisi seperti ini.

"Biasanya kita di daerah yang meminta ke rantau jika ada kegiatan masyarakat atau membangun fasilitas umum di kampung, sekarang gantian kita beri perhatian bagi perantau yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," kata Jaiz kepada Liputan6.com, Senin (26/7/2021).

Rendang tersebut, lanjutnya merupakan sumbangan warga Galuang khusus untuk perantau yang berasal dari Galuang.

Ia berharap dengan adanya kiriman rendang ini dapat menambah erat jalinan silaturahmi dan semangat para perantau.

Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi berharap kepedulian antara ranah dan rantau itu terus dijaga, karena kearifan lokal itu merupakan sebuah kekayaan yang bisa menjadi pondasi untuk kemajuan Sumatera Barat.

"Semoga masyarakat Galuang di Jabodetabek dan daerah lain yang sedang terkena pembatasan karena PPKM bisa terbantu dengan kepedulian masyarakat di kampung halaman," ia menambahkan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya