Liputan6.com, Malang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendirikan depo isi oksigen di Malang. Dalam waktu singkat, hampir seratusan warga datang mengisi di tempat itu untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di Malang.
Kurang dari empat jam setelah diresmikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, depo isi oksigen yang didirikan di pelataran Gedung Bakorwil III Malang Raya, sudah ada 93 orang datang mengisi. Untuk membantu pasien Covid-19 di Malang.
Baca Juga
Advertisement
“Satu orang hanya boleh mengisi satu kali dalam sehari maksimal dua meter kubik. Sampai pukul 16.00 sudah 93 orang mengisi,” kata Andi Kurniawan, seorang panitia di depo oksigen, Senin, 26 Juli 2021.
Depo isi oksigen itu dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 22.00. Pengisian itu diperuntukkan bagi warga di wilayah Malang Raya. Untuk mendapat layanan itu, syaratnya harus lebih dulu mendaftar secara daring di website infocovid19.jatimprov.go.id.
Termasuk mencantumkan bukti hasil tes PCR atau antigen. Setelah itu, pendaftar akan mendapat tiket dan jadwal pengambilan. Selain itu, pendaftar diminta membawa sendiri tabung oksigen berukuran 1 meter kubik.
“Kalau untuk warga luar Malang yang mau mendaftar bisa, tapi jangan lupa syarat surat pengantar dari daerah asalnya,” ucap Andi.
Keberadaan depo itu sangat membantu warga yang membutuhkan di tengah situasi kelangkaan tabung maupun sulitnya untuk isi oksigen di Malang. Khususnya bagi pasien isoman Covid-19 yang membutuhkan perawatan dengan alat bantu pernafasan itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Warga Terbantu
Keberadaan depo isi oksigen gratis itu sangat membantu warga yang sedang isoman dan butuh bantuan tabung oksigen. Sebab semakin sulit untuk mengisi oksigen maupun mencari berbagai peralatan lainnya.
Stevanus Wiwin, salah seorang yang datang di depo itu mengaku mengisi oksigen untuk membantu pasien Covid-19 yang sedang isoman dan diawasi oleh Balai Pengobatan Paroki Ratu Rosari Kesatrian, Kota Malang.
“Balai punya empat tabung, tiga di antaranya sudah dipakai. Sekarang mau isi oksigen sulit, ada tempat ini ya sangat membantu," kata Stevanus.
Menurutnya dengan kasus Covid-19 yang terus naik ini tak hanya untuk mengisi oksigen saja yang susah. Tabung maupun regulator juga semakin langka. Bila ada, itu dijual dengan harga sangat mahal, naik hampir 100 persen dari harga normal.
“Harga regulator saja sudah gila-gilaan, naik tinggi. Padahal banyak yang membutuhkan," ujar Stevanus.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengapresiasi berdirinya depo pengisian oksigen gratis tersebut sebab dapat membantu masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah kota akan mendukung program pengisian okigen itu.
“Kami dalam waktu dekat akan memperbanyak pembelian tabung oksigen untuk dipinjamkan kepada warga terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Sutiaji.
Advertisement