Liputan6.com, New York - Fisikawan Steven Weinberg yang memenangkan hadiah Nobel pada 1979 bersama dua ilmuwan lain atas kontribusi terpisah mereka dalam membuka misteri partikel kecil dan interaksi elektromagnetiknya, meninggal dunia pada usia 88 tahun, kata Universitas Texas di Austin, Sabtu, 24 Juli 2021.
Weinberg yang merupakan profesor di universitas sejak 1980-an meninggal pada Jumat, 23 Juli di Austin, Texas.
Advertisement
Dikutip dari laman AP, Selasa (27/7/2021), fisikawan terkenal itu telah dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu.
Meski demikian, penyebab kematiannya tidak diungkapkan.
"Meninggalnya Steven Weinberg merupakan kehilangan bagi The University of Texas dan masyarakat," kata Presiden UT Jay Hartzell dalam sebuah pernyataan.
"Profesor Weinberg membuka misteri alam semesta bagi jutaan orang, memperkaya konsep manusia tentang alam dan hubungan kita dengan dunia," kata Hartzell.
Pada tahun 1979, Weinberg berbagi hadiah Nobel dalam bidang fisika dengan ilmuwan Abdus Salam dan Sheldon Lee Glashow.
Pekerjaan mereka meningkatkan pemahaman tentang bagaimana segala sesuatu di alam semesta berhubungan, menurut pernyataan UT.
Pekerjaan itu membantu fisikawan menyatukan dua dari empat kekuatan alam, kekuatan subatomik yang dikenal sebagai kekuatan nuklir, kata Sean Carroll, fisikawan teoretis di California Institute of Technology.
"Ini semua tentang memahami hukum alam secara mendalam. Kami adalah makhluk yang ingin tahu dan kami ingin tahu bagaimana alam semesta di sekitar kami bekerja," kata Carroll.
Karya Weinberg dibangun di atas karya Albert Einstein, menurut fisikawan teori string Universitas Columbia Brian Greene.
"Idenya adalah bahwa semua kekuatan alam mungkin sebenarnya adalah kekuatan yang sama. Itu adalah mimpi yang dimiliki Einstein bahwa semuanya mungkin utuh," kata Greene.
"Dia mendorong ide ini ke depan. Dia mendorong ide ini ke depan dengan menunjukkan (dua kekuatan) adalah kekuatan yang sama."
Jejak Karier Weinberg
Weinberg, Salam dan Glashow--bekerja secara terpisah--dan diberi penghargaan "atas kontribusi mereka pada teori interaksi lemah dan elektromagnetik terpadu antara partikel elementer, termasuk prediksi arus netral yang lemah," menurut situs web Hadiah Nobel.
Berasal dari New York, Weinberg adalah seorang peneliti di Universitas Columbia dan Universitas California, Berkeley, di awal kariernya.
Dia kemudian bertugas di Fakultas Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts sebelum bergabung dengan fakultas UT pada tahun 1982, mengajar fisika dan astronomi.
Weinberg meninggalkan seorang istri dan seorang putri.
Advertisement