Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menanggapi batalnya aksi unjuk rasa bertajuk 'Jokowi End Game'. Aksi demo yang dijadwalkan pada 24 Juli 2021 itu salah satunya untuk menolak kebijakan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Fadil mengatakan, masyarakat saat ini cenderung lebih selektif dalam memilih informasi sehingga ajakan bersifat provokatif tidak serta-merta ditelan mentah-mentah.
Advertisement
"Saya sebagai Kapolda sangat mengapresiasi bahwa masyarakat Jakarta mendengarkan imbauan kita untuk tidak terprovokasi oleh hoaks yang tidak bertanggung jawab," kata Fadil di Monas, Selasa (27/7/2021).
Fadil juga memuji respons masyarakat Jakarta dalam menerima ajakan demo. Baginya, itu menjadi bukti bahwa mereka semua tidak mendukung adanya unjuk rasa di tengah pandemi Covid-19.
"Masyarakat rupanya sudah pintar bahwa demo atau unjuk rasa di tengah pandemi ini adalah sesuatu tindakan yang tidak poluler, masyarakat Jakart saya lihat sudah mulai menemukan bentuk empati dan soliditas sosialnya, mudah-mudahan ini akan terus terbangun dan Jakarya akan semakin bergairah," ucap Fadil.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rencana Demo
Kabar adanya rencana aksi demo di Istana Negara bertajuk Jokowi End Game viral di media sosial. Aksi itu disebut dilakukan sejumlah elemen masyarakat untuk menolak perpanjangan PPKM Darurat.
Melalui selebaran yang dilihat Liputan6.com, aksi bertajuk Jokowi End Game digelar pada Sabtu 24 Juli 2021. Aksi demo ke jalan ini disebut akan dilakukan long march mulai dari Glodok sampai di titik kumpul Istana Negara.
Untuk mengantisipasi itu, polisi bersiap dengan menurunkan personel gabungan sebanyak 3.385 orang. Ribuan personel itu sudah mulai disiagakan sejak pagi dan disebar ke sejumlah titik di Jakarta.
Sejumlah pengemudi ojek online dari Grab Indonesia pun mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Jumat 23 Juli 2021. Menurut Fadil, kehadiran mereka adalah bentuk komunikasi dua arah guna mendengarkan aspirasi para pengemudi di tengah pandemi Covid-19.
Perwakilan kelompok ojek online bernama Hasanah mengimbau kepada rekan sesama pengemudi untuk tidak mudah terprovokasi ajakan yang melanggar protokol kesehatan.
"Saya ingin menyampaikan kepada para driver ojol lain senusantara jangan mudah ikut terprovokasi atas info-info yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara baik," sebut dia.
Pengemudi lainnya, Allen menambahkan, adanya ajakan turun ke jalan pada Sabtu 24 Juli 2021 yang memprovokasi kelompok pengemudi ojol bisa dipastikan hoaks.
Advertisement