China Minta WHO Investigasi COVID-19 di Amerika Serikat

Jubir Kemlu China meminta WHO periksa Fort Detrick terkait COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Jul 2021, 19:57 WIB
Zhao Lijian, diplomat China yang disorot karena pernyataannya yang keras. Dok: Twitter Lijian Zhao @zlj517

Liputan6.com, Beijing - Amerika Serikat (AS) sedang menuntut agar ada investigasi lanjutan di China terkait asal pandemi COVID-19. AS tidak sepenuhnya yakin pada investigasi yang dilaksanakan China-WHO pada awal 2021.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China kini meminta agar ada investigasi WHO di Amerika Serikat. Tempat yang ia sebut adalah laboratorium Fort Detrick di Maryland.

"Jika ada investigasi kepada laboratorium, maka WHO harusnya berkunjung ke Fort Detrick," ujar Jubir Kemlu China Zhao Lijian seperti dikutip media pemerintah China, Xinhua, Selasa (27/7/2021).

Laboratorium Fort Detrick merupakan tempat penelitian dokter militer AS untuk penyakit menular.

Pihak China menilai AS memiliki motivasi politik dalam penyelidikan asal mula COVID-19. Zhao berkata motif AS "buas" dan "sudah lama ketahuan."

Ini bukan pertama kalinya Zhao Lijian mengeluarkan pernyataan kontroversial saat pandemi COVID-19 ketika mantan Presiden Donald Trump menyebut COVID-19 berasal dari China. Zhao lantas menuding virusnya datang dari AS. Belakangan ini akun pemerintah China di Twitter juga semakin agresif dalam memberikan pernyataan. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


WHO Desak Kerja Sama Global untuk Selidiki Asal Mula COVID-19

Pekerja memproduksi vaksin COVID-19 di perusahaan Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, 12 Agustus 2020. Pemerintah melalui Bio Farma berupaya untuk memenuhi kebutuhan domestik dengan mempersiapkan sebanyak 15 juta bulk vaksin COVID-19 untuk tahap pertama. (BAY ISMOYO/AFP)
Warga berjalan di dekat pertokoan yang tutup di kawasan little Tokyo, Blok M, Jakarta, Rabu (21/7/2021). Pemerintah resmi menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga 25 Juli mendatang untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. (Liputan6.comn/Faizal Fanani)

WHO pada Jumat (23/7) meminta semua negara untuk bekerja sama menyelidiki asal-usul virus corona yang menyebabkan COVID-19, sehari setelah China menolak rencana pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium dan pasar di negaranya. wilayah.

Kasus manusia pertama COVID-19 dilaporkan di kota Wuhan di China tengah pada Desember 2019. China telah berulang kali menolak teori bahwa virus itu bocor dari salah satu laboratoriumnya.

Melansir Channel News Asia, Sabtu (24/7/2021), WHO bulan ini mengusulkan tindak lanjut dari penyelidikan sebelumnya di China. Tetapi Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan pada hari Kamis bahwa Beijing tidak akan menerima proposal tersebut sebagaimana adanya.

Ketika ditanya tentang penolakan China, juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan pada briefing PBB di Jenewa: "Ini bukan tentang politik, ini bukan tentang permainan menyalahkan.

"Pada dasarnya ini adalah persyaratan yang kita semua harus coba untuk memahami bagaimana patogen masuk ke populasi manusia. Dalam hal ini, negara-negara benar-benar memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dan bekerja dengan WHO dalam semangat kemitraan."


Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya