Kementerian Kesehatan Sebut Persediaan Vaksin Covid-19 Akan Terus Bertambah

Siti Nadia Tarmizi mengatakan, persediaan vaksin Covid-19 diperkirakan terus bertambah hingga triwulan keempat 2021.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Jul 2021, 08:54 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling di Kebon Kacang, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksin COVID-19 keliling diluncurkan guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, persediaan vaksin Covid-19 diperkirakan terus bertambah hingga triwulan keempat 2021.

Hal ini disampaikannya saat hadir secara virtual dalam Dialog Produktif Semangat Selasa, pada Selasa 27 Juli 2021 malam.

"Vaksin ini akan semakin bertambah di Oktober, November, Desember 2021 sampai dengan 80 juta dosis," kata Siti.

Seperti dilansir dari Antara, menurut dia, sampai dengan saat ini Indonesia sudah menerima total 151,9 juta dosis vaksin Covid-19. Bahkan, pada Selasa siang vaksin Sinovac ditambah sebanyak 21,2 juta dosis.

"Jumlah ini adalah pengiriman terbanyak yang pernah diterima Indonesia. Sebelumnya kurang lebih 10 juta sampai dengan 13 juta dosis dari Sinovac," katanya.

Nadia mengingkapkan, vaksin Covid-19 tersebut akan dipergunakan pada Agustus 2021 untuk meningkatkan dosis vaksin yang disuntik kepada para penerima manfaat.

Pada Juli 2021, kata Nadia, Indonesia mendapat total 54 juta dosis vaksin yang terdiri atas Sinovac dalam bentuk bulk 39,2 juta dosis, Astrazeneca 6,7 juta dosis, Sinopharm untuk vaksinasi Gotong Royong sebanyak 4 juta dosis dan Moderna 4,5 juta dosis.

"Pada Agustus nanti kurang lebih akan ada 60 juta dosis, September 60 juta dosis dan Oktober, November, Desember itu sekitar 80 juta dosis," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sampai Desember 2021

Nadia mengatakan total vaksin dalam bentuk setengah jadi maupun dalam bentuk jadi akan diolah hingga menghasilkan total 151,9 juta dosis vaksin tambahan.

"Seluruh kebutuhan vaksin baru bisa dipenuhi saat seluruhnya dikirim oleh produsen vaksin sampai Desember 2021. Sehingga memang pemberian vaksinasi ini harus kita lakukan secara prioritas dan bertahap mengingat kedatangan vaksin yang juga bertahap," jelas dia.

Nadia menambahkan laporan terkait persediaan jumlah vaksin yang menipis di beberapa daerah pada sepekan terakhir disebabkan stok vaksin nasional yang terbatas. "Karena jumlah vaksin yang diterima 151,9 juta dosis itu sebenarnya masih kurang lebih 30 persen dari total kebutuhan vaksin di Indonesia sebanyak 462 juta dosis," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya