Bergerak Tak Wajar, BEI Pelototi Saham BGTG dan YELO

BEI mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Jul 2021, 10:06 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan harga dua saham. Hal itu seiring terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Mengutip keterbukaan informasi, Rabu (28/7/2021) BEI mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO). Saham BGTG ditutup naik 6 poin atau 2,22 persen di level 276 pada perdagangan Selasa, 27 Juli 2021.

Sebelumnya, saham BGTG sempat naik signifikan hingga 25 persen atau mencapai auto reject atas (ARA) di level 270. Diketahui, hal itu terjadi usai putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang, mencuitkan tentang bank ini. Melalui media sosial twitter, Kaesang mengatakan BGTG termasuk bank yang cukup dini bertransformasi digital.

Selain itu, rekomendasi ini juga didasarkan pada kemungkinan right issue Perseroan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 2 triliun di kahir 2021 dan Rp 3 triliun di 2022.

Adapun sampai kuartal I-2021, Perseroan mendapatkan modal ini senilai Rp 1,14 triliun. Sementara YELO ditutup menguat 56 poin atau 24,77 persen ke level 282 per saham pada perdagangan kemarin. Sebelumnya, YELO juga mencatatkan kenaikan signifikan hingga 34,45 persen pada Kamis, 22 Juli 2021.

Pihak bursa menjelaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis manajemen BEI seperti dikutip, Rabu, 28 Juli 2021.

Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. Selain itu, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya. Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BEI Pantau Saham BOGA hingga ABBA

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya juga BEI memantau sejumlah saham antara lain PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO), PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA), dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA).

 Hal ini lantaran sejumlah saham tersebut alami peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (unsusual market activity/UMA) seperti yang terjadi di saham ABBA dan LABA. Sedangkan  BEI menginformasikan ada indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham BOGA dan NATO.

Adapun pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya