Liputan6.com, Jakarta Kenaikan gaji adalah hal yang paling diinginkan setiap karyawan ketika sudah bekerja dalam waktu yang cukup lama. Akan tetapi, seringkali seorang karyawan tidak tahu bagaimana caranya hal itu bisa terjadi. Di samping itu, juga bingung harus melakukan apa.
Terlebih di saat pandemi seperti sekarang ini menyebabkan banyak perusahaan justru mengurangi kompensasi kepada karyawannya.
Advertisement
Namun, beberapa perusahaan pasti ada yang sudah merencanakan untuk menaikkan gaji karyawan dalam beberapa tahun ke depan. Mungkin saja Anda akan berada di dalam daftar karyawan yang akan mendapat kenaikan gaji.
Sebuah survei yang dilakukan perusahaan konsultan Willis Towers Watson menemukan, pengusaha kemungkinan akan menaikkan gaji tahunan pekerja rata-rata sebesar 3 persen. Itu untuk level eksekutif, manajemen, karyawan profesional, dan staf pendukung pada 2022.
Nilai itu lebih tinggi dibanding tahun ini yang hanya naik sebesar 2,7 persen. Sedangkan untuk karyawan produksi, ada harapan untuk meningkat hingga 2,8 persen di tahun 2022.
“Apa yang kita lihat hari ini benar-benar mengalami perubahan struktural di pasar tenaga kerja,” kata John Bremen, Direktur Pelaksana Willis Towers Watson, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (30/7/2021).
Setelah banyak rintangan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, pasar tenaga kerja mencoba kembali bangkit.
“Ini memiliki peluang bagi para karyawan untuk merekomendasikan diri dan membantu atasan mereka agar para atasannya bisa memahami nilai mereka,” kata Bremen.
Sementara itu, banyak pula karyawan yang justru memilih untuk meninggalkan pekerjaannya daripada berusaha terlebih dahulu.
Janganlah menjadi seperti itu. Beginilah cara terbaiknya untuk nego kenaikan gaji daripada harus keluar kerja.
1. Cari waktu yang tepat
Sebagai karyawan yang menginginkan kenaikan gaji, Anda harus melihat situasi dan kondisi yang tepat termasuk waktunya.
Melihat kondisi sekarang ini di mana banyak karyawan yang terkena PHK, tetapi perusahaan masih memercayakan Anda untuk bekerja.
Hal ini bisa membuat Anda lebih percaya diri dari sebelumnya karena berkurangnya tenaga yang tersedia saat ini, kata Blair Heitmann, pakar karier di LinkedIn.
Karena itulah dalam kesempatan seperti ini, mintalah kenaikan gaji tetapi di waktu yang tepat. Lihatlah bagaimana kinerja perusahaan secara finansial dan bagaimana kinerja Anda. Jika Anda hampir dipromosikan untuk kenaikan jabatan atau diberikan banyak tanggung jawab, itu mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kenaikan gaji.
Saksikan Video Ini
2. Dekati atasan dengan cara yang benar
Jangan hanya menuntut kenaikan gaji jika Anda saja tidak dekat dengan bos atau atasan. Dekati bos atau atasan dengan cara yang benar.
Mungkin Anda bisa mengajukan pertemuan untuk terhubung kembali dengan supervisor. Bahaslah mengenai tujuan jangka panjang.
Jika aman memungkinkan, Heitmann menyarankan untuk mengatur pertemuan langsung. Jika tidak memungkinkan, temui atasan Anda melalui panggilan video. Perhatikan situasi sekitar Anda dan usahakan bukan di tempat yang bising.
3. Tunjukkan pencapaian
Teliti pasar kerja dan cari referensi gaji dari beberapa situs, seperti Glassdor atau LinkedIn. Hal ini berguna agar Anda memahami dengan baik mengenai besaran gaji.
Di samping itu, Anda juga harus menunjukkan pencapaian yang telah diraih selama menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Setelah Anda tahu, berlatihlah berbicara, misalnya kepada teman atau keluarga.
“Berbicara tentang pencapaian Anda mungkin akan terasa canggung, tetapi Anda harus tetap berbicara secara efektif kepada atasan untuk menegosiasikan gaji yang lebih tinggi,” kata Heitmann.
Ramit Sethi, pelatih keuangan pribadi dan penulis buku “I Will Teach You to be Rich” menyarankan untuk mengadakan pertemuan dengan supervisor terlebih dulu untuk menanyakan apa yang sekiranya perlu Anda lakukan untuk menjadi karyawan yang memiliki kinerja terbaik. Setelah Anda mengubah kebiasaan untuk menjadi lebih baik, maka selanjutnya Anda mungkin bisa menyinggung soal gaji.
Advertisement
4. Bangun argumen yang kuat
Ketika Anda bertemu dengan manajer, katakanlah alasan yang jelas dan meyakinkan. Mungkin Anda bisa menjelaskan jika Anda senang bekerja di perusahaan tersebut dan memiliki tujuan jangka panjang.
“Fokuslah pada alasan bahwa Anda memang pantas mendapat kenaikan gaji, bukan karena Anda membutuhkan atau menginginkannya,” kata Heitmann.
Jangan takut untuk membela diri. Ceritakan pengalaman sukses Anda dan feedback positif yang diterima.
Bremen mengatakan, “Ini bukan sekadar membual. Ini tentang mengartikulasikan secara jelas dan obyektif apa kontribusi yang telah Anda perbuat selama beberapa tahun terakhir.”
“Sebagian besar karyawan tidak bernegosiasi karena takut,” lanjutnya.
Sementara itu, jangan menyebutkan bahwa Anda mencari tahu bagaimana pekerjaan di luar perusahaan yang sekarang ataupun banyak yang menawarkan pekerjaan baru kepada Anda. Cukup peringatkan saja.
“Jika atasan Anda merasa terpojok atau merasa memang harus segera menaikkan gaji Anda, ini dapat memengaruhi hubungan kerja Anda ke depannya. Bahkan Anda memiliki peluang untuk benar-benar naik gaji dan promosi di masa mendatang,” jelas Heitmann.
5. Bersiaplah untuk ditolak
Jika kata “tidak” sudah menjadi akhir dari negosiasi Anda, tinjau kembali bagaimana kinerja Anda, begitu kata Heitmann.
Heitmann menyarankan, “Temukan cara untuk mencapai tujuan yang digariskan oleh atasan Anda untuk mencapai kesuksesan di masa depan.”
Ingatlah bahwa kompensasi lebih dari sekadar uang. Jika perusahaan Anda tidak dapat menghasilkan lebih banyak uang, pertimbangkanlah untuk meminta lebih banyak waktu luang atau jadwal kerja yang lebih fleksibel.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati