KSP: Pasokan Oksigen untuk Pasien Covid-19 di Kabupaten Bandung Masih Kurang

Pedagang oksigen di Kabupaten Bandung, Irwan menyampaikan bahwa kelangkaan oksigen sudah terjadi dalam 2 minggu terakhir seiring dengan lonjakan kasus Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Jul 2021, 12:24 WIB
Aktivitas pengisian ulang tabung oksigen di agen isi ulang oksigen kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Arif, salah seorang pekerja mengungkapkan permintaan oksigen untuk kebutuhan medis rumahan meningkat 50 persen sejak pandemi Covid-19 mewabah di Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan bahwa pasokan oksigen di Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih belum dapat memenuhi banyaknya permintaan penanganan pasien Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh para pedagang oksigen dan beberapa fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit di Bandung.

"Beberapa titik di Kabupaten Bandung yang kami datangi, pasokan obat terapi Covid-19 terkendali. Multivitamin dan vaksin juga aman. Hanya saja pasokan oksigen kurang dari cukup," kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo saat melakukan pemantauan langsung seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (28/7/2021).

Menurut dia, pihak KSP akan melakukan berbagai upaya untuk mencari solusi atas kelangkaan oksigen di Kabupaten Bandung. Salah satunya, dengan berkoordinasi dengan Posko Oksigen Jawa Barat.

"KSP sudah koordinasi dengan Posko Oksigen Jabar untuk mempercepat pengadaan oksigen cair dan tabungnya bagi rumah sakit di wilayah Jawa Barat," ujar dia.

Pedagang oksigen di Kabupaten Bandung, Irwan menyampaikan bahwa kelangkaan oksigen sudah terjadi dalam 2 minggu terakhir seiring dengan lonjakan kasus virus Corona di Jawa Barat. Bahkan, dia sampai meminta maaf kepada masyarakat karena tak bisa lagi memenuhi pasokan oksigen.

"Saya sudah mengatakan ke para pelanggan dan saya meminta maaf karena saya sudah menyerah, dalam artian sudah tidak ada pasokan oksigen dan saya tidak bisa melakukan apapun," jelas Irwan.

Dia menyebut, hampir semua pedagang oksigen di Kabupaten Bandung mengalami hal yang serupa. Mereka kehabisan stok oksigen dan kesulitan dalam memenuhi antrean permintaan terutama dari pasien Covid-19.

"Bahkan ada dua pelanggan saya yang telah meninggal dunia akibat Covid-19 dan tidak mendapatkan pasokan oksigen," ucap Irwan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Harga Isi Ulang Juga Melonjak

Satgas Oksigen Jabar saat mengirim tabung oksigen ke kabupaten/kota di Jabar. (sumber foto: Biro Adpim Jabar)

Irwan pun mengakui terjadi lonjakan harga tabung dan regulator sejak pandemi terjadi dikarenakan jumlah permintaan yang terus meningkat tajam. Isi ulang oksigen per 1 m3 yang seharusnya dijual seharga Rp 35.000 hingga Rp 40.000 bisa dijual hingga dua kali lipat oleh para pedagang.

Kelangkaan oksigen juga diungkapkan oleh Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang di Kabupaten Bandung, Arif Rahman. Sementara itu, tempat tidur dan obat di RSUD Soerrang relatif tidak ada kendala.

Salah satu karyawan Kimia Farma Soreang turut menuturkan pasokan oksigen sudah kosong selama hampir 2 minggu terakhir ini. Sebelum terjadi kelangkaan, Kimia Farma Soreang menjual oksigen seharga Rp 40.000 untuk tabung kecil.

Ketua Posko Oksigen Jawa Barat Hanif Dahlan akan mengupayakan percepatan pengadaan oksigen cair dengan memprioritaskan ketersediaan oksigen di rumah sakit yang menangani pasien Co-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya