5 Rekomendasi Wisata Alam Tempat Berkemah di Yogyakarta

Bagi pencinta wisata alam, Yogyakarta memiliki banyak tempat berkemah yang menyajikan pemandangan yang indah dan masih asri.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Jul 2021, 06:00 WIB
Cuma Rp 10 Ribu, Indahnya Menikmati Wisata Waduk Sermo (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bagi pencinta wisata alam, Yogyakarta memiliki banyak tempat berkemah yang menyajikan pemandangan yang indah dan masih asri. Berikut lima rekomendasi wisata alam yang bisa dijadikan tempat berkemah di Yogyakarta.

1. Pantai Greweng

Pantai Greweng terletak di Pendowo, Jepitu, Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai ini bersebelahan dengan Pantai Wediombo. Tidak banyak yang mengenal pantai satu ini karena harus melalui medan yang sulit dan jauh dari jalan utama.

Untuk mencapai pantai ini harus berjalan kaki sepanjang satu km dari Pantai Wediombo. Saat berjalan menuju pantai, akan melewati hutan yang dipenuhi dengan batu karst sekelilingnya. Hutan ini disebut Hutan Batu.

Garis pantai yang dimiliki Pantai Greweng juga terbilang kecil, hanya sekitar 150 meter. Pantai Greweng dihimpit oleh dua bukit karst di kanan kirinya dan membentuk teluk. Bukit-bukit yang tinggi ini lah yang menutupi Pantai Greweng, sehingga ombak yang dihasilkan tidak begitu besar.

Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menemui sungai yang mengalir menuju pantai. Sungai yang membelah area hutan dan pantai ini berasal dari salah satu sumber air terdekat.

Meski harus menempuh perjalanan panjang, pantai ini menyuguhkan pemandangan yang indah dan masih bersih. Pantai Greweng menyuguhkan panorama pantai dengan hamparan pasir putih. Tidak banyak yang berkunjung ke sini pantai ini cenderung sepi, sehingga suasana yang dihasilkan cukup tenang.

Tiket masuk Pantai Greweng dihargai Rp 10.000 per orang. Tiket tersebut sudah termasuk untuk Pantai Wediombo. Untuk biaya parkir motor, Rp 3.000 untuk sekali berkunjung dan Rp 5.000 bila menginap. Sedangkan untuk mobil, Rp 5.000 untuk sekali berkunjung dan Rp 10.000 bila menginap.

2. Puncak Kosakora

Tak hanya pantai cantik, Gunungkidul juga punya bukit yang mempesona. Salah satunya adalah Bukit Kosakora, yang berada di Desa Ngetirejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul , Yogyakarta.

Bukit ini berada tepat di atas Pantai Ngerumput. Untuk menuju puncak bukit ini harus berjalan dengan medan yang sedikit terjal. Namun tenang, lelah saat berjalan akan terbayarkan ketika sampai ke atas bukit.

Terbentang pantai dengan pasir putih yang luas dan bukit-bukit batu yang menambah keksotisan pemandangan dari atas bukit. Tarif yang harus dibayar yaitu Rp 5.000 per orang untuk masuk dan parkir Rp 2.000 per motor, jika menginap Rp 5.000 per motor.

Sedangkan untuk mobil Rp 5.000 per mobil dan untuk menginap Rp 10.000 per mobil.

Di area wisata alam Yogyakarta ini juga terdapat penjual makanan dan bahkan kayu bakar, sehingga tak perlu repot-repot mencari atau membawa kayu bakar untuk membuat api unggun. Satu ikat kayu bakar dijual dengan harga Rp 15.000 per ikat.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:


3. Bukit Klangon

Bukit Klangon teletak satu kawasan dengan wisata Gunung Merapi dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Untuk menuju Bukit Klangon, dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam dari Kota Yogyakarta, dengan jalanan yang cukup menanjak dan berkelok-kelok.

Bukan hanya menjual pemandangan alam dan pesona Gunung Merapi, namun juga tersedia camp ground untuk pengunjung yang berminat berkemah di kawasan ini. Untuk pengunjung yang ingin mendirikan tenda di area camping ground, cukup membayar Rp 15.000 per orang. Sedangkan untuk masuk kekawasan ini perlu membayar Rp 5.000 per orang.

Sejak kembali dibuka pada masa pandemi Covid-19, pengelola menerapkan aturan baru untuk pengunjung yang berniat mendirikan tenda. Para pengunjung harus memesan tempat pada hari sebelumnya untuk membatasi pengunjung yang hendak berkemah. Sehingga tetap memenuhi protokol kesehatanyang berlaku.

 


4. Waduk Sermo

Di waduk ini, dapat berwisata sambil menikmati keindahan alam perbukitan Manoreh. Waduk ini terapit oleh dua buah bukit dan masih dikelilingi oleh pepohonan. Di sini juga terdapat sebuah cagar alam atau hutan wisata yang membuatnya tampak lebih sejuk.

Berkemah di tepian wauk sambil melihat matahari terbenam akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Tiket untuk masuk ke area camping adalah Rp 10.000 per orang, Rp 2.000 untuk parkir motor dan Rp 5.000 untuk parkir mobil.

Selain itu juga sudah ada fasilitas kamar mandi dan toilet. Bagi wisatawan yang tidak mau ribet membawa tenda dapat juga menyewa di lokasi camping dengan harga Rp 50.000 untuk tenda kapasitas emat orang dan matras kecil sebesar Rp 5.000 per matras.

Lokasi Waduk Sermo berada di Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari Kota Yogyakarta, Waduk Sermo dapat ditempuh dengan jarak sekitar 40 kilometer atau kurang lebih 1,5 jam perjalanan.

 


5. Bukit Pengilon

Berkemah dengan pemandangan 3 in 1 alias menatap panorama bukit, air terjun, dan pantai bisa dilakukan di Bukit Pengilon. Bukit Pengilon berada di Dusun Ngelo, Desa Balong, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakata.

Bukit Pengilon berada di antara Pantai Siung dan Pantai Wediombo. Dari ketinggiannya, wisatawan sekaligus bisa melihat pemandangan Pantai Watu Lumbung dan Pantai Banyu Nibo.

Ada dua rute menuju bukit ini, lewat Pantai Wediombo atau Pantai Siung. Sesampainya di pantai, akan ada petugas yang bisa memberi petunjuk mengenai rute ke Bukit Pengilon. Setelah parkir kendaraan, tentu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati rute yang lumayan terjal.

Namun tenang, bagian yang terjal sudah dibatasi dengan pagar bambu. Selain itu selama perjalanan akan ada pemandangan indah dan asri, mulai dari desa, kebun, sampai lautan luas.

Spot matahari terbit menjadi lokasi favorit berkemah di sini. Kalau ingin menikmati pemandangan hijau Bukit Pengilon sebaiknya datang seusai musim hujan karena saat musim kemarau, bukit akan berwarna kuning kecoklatan.

(Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya