Liputan6.com, Palembang - Empat daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Ini menandakan kasus penularan Covid-19 yang begitu masif di Sumsel, dengan kasus Covid-19 mencapai 42.603 kasus.
Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, sudah menganggarkan dana penanganan Covid-19 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 dan refocusing.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, APBD Sumsel tahun 2021, mencapai angka sekitar Rp10,83 triliun.
Jumlah tersebut belum termasuk APBD di 17 kabupaten/kota di Sumsel, yang beragam juga dipakai untuk penanganan Covid-19.
Pemprov Sumsel pun sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan refocusing, bahkan hingga unlimited atau tanpa batas.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, sejak tahun lalu Pemprov Sumsel sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Bahkan refocusing anggaran pun sudah dilakukan. Untuk tahun ini, saya tegaskan bahwa, anggaran penanganan Covid-19 di Sumsel tidak terbatas atau unlimited," katanya, Rabu (27/7/2021).
Kendati tidak menyebut berapa jumlahnya, namun Herman Deru memastikan jika anggaran di Sumsel dari provinsi dan 17 kabupaten/kota diutamakan untuk penanganan Covid-19.
Menurutnya, semua upaya akan dilakukan pemerintah daerah di Sumsel. Seperti alat kesehatan hingga kebutuhan pangan. Dia meyakinkan, sampai sekarang penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi sudah berjalan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
PPKM
“Bahkan baru-baru ini, kita salurkan bantuan beras PPKM untuk masyarakat. Ini semua dananya tidak terbatas demi kepentingan masyarakat Sumsel," katanya.
Meski anggaran diutamakan bagi kepentingan penanganan Covid-19,lanjut Herman Deru, namun belum ada proyek pembangunan di Sumsel yang terdampak.
Terlebih, pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Semua proyek berjalan, tidak ada yang ditunda. Tapi memang dari APBD kita ini kita lakukan efisiensi di perawatan rutin. Kegiatan-kegiatan yang tidak perlu pun diefisiensikan,” ujarnya.
Advertisement