Uniknya Sepatu Khusus untuk Cuaca Buruk Karya Desainer Islandia

Sepatu karya desainer Islandia itu disebut tahan terhadap banjir sampai cuaca panas yang ekstrem.

oleh Henry diperbarui 30 Jul 2021, 21:43 WIB
Ilustrasi sepatu Indonesia (dok.unsplash/ Riyan Ong)

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim menjadi topik yang cukup hangat selama bertahun-tahun. Situasi tersebut mendorong seorang desainer asal Islandia merancang sepatu yang dinilai cocok untuk dikenakan saat cuaca buruk.

Sang desainer itu bernama Sruli Recht. Koleksi sepatu inovatif rancangannya dinamai "Damage: Shoes for a Post Traumatic Future".

Dilansir dari Hypebeast, 22 Juli 2021, sepatu koleksi Recht dibuat tahan terhadap banjir ekstrem sampai panas yang hebat. Untuk itu, desainnya pun termasuk ekstrem dan sangat unik dimulai dari penggunaan bahan yang kokoh seperti marmer.

Sepatu yang dibuat untuk mengatasi kondisi banjir adalah Venice Heel yang terbuat dari marmer giok dan pirus. Dengan mengenakan sepatu ini, pemakainya bisa menavigasi ketinggian air.

Venice Heel hadir dalam dua gaya, yaitu Hi Tide dan Lo Tide. Keduanya memiliki tinggi yang berbeda dan bisa dipakai sesuai dengan ketinggian air banjir pada saat itu. Lalu ada sepatu Phase Change yang khusus digunakan untuk mengatasi panas hebat.

Sepatu yang terbuat dari marmer dan perak ini memiliki sistem vaskular yang bisa mendinginkan tubuh. "Dengan menjalankan serangkaian pipa fleksibel di bawah alas kaki yang panas, panas tubuh akan mengubah carian menjadi gas," terang Sruli Recht

"Gas tersebut akan naik dan mengalir ke tabung di bagian luar sepatu, sehingga mendingin di luar tubuh, kemudian akan mengalir kembali ke dasar kaki sebagai cairan dingin," sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Mirip Laba-laba

Desainer Islandia Bikin Sepatu Khusus untuk Cuaca Buruk. (dok.Instagram @hypebeast/https://www.instagram.com/p/CRqW08SMw-r/Henry)

Sepatu yang terakhir adalah Unbalanced. Desain produk ini mirip laba-laba dan berfungsi untuk membantu orang lanjut usia yang punya masalah keseimbangan.

Melansir Fast Company, koleksi Unbalanced diklaim bisa membantu otak pemakainya dalam mengatur keseimbangan dengan memanfaatkan ilusi ketidakstablian. Koleksi unik dan futuristik karya Sruli Recht pun menjadi sorotan di akun Instagram Hypebeast. Banyak warganet yang kaget melihat rancangan sepatu tersebut. Ada yang kagum dan heran, tapi sebagian besar menilai desainnya sangat aneh.

"Apa mereka bisa melewati banjir dengan pakai ini?" komentar seorang warganet.  "Sekali salah langkah dan pergelangan kakimu akan patah," komentar warganet lainnya.

Recht tidak memproduksi koleksi tersebut untuk dijual secara massal. Dia hanya menjajakannya sebagai karya seni di pasar NFT (Non-Fungible Token). NFT pada dasarnya adalah token yang tidak dapat direplikasi dan tidak dapat diganti.

Dengan Non-Fungible Token, karya seni dapat 'ditokenisasi' untuk membuat sertifikat kepemilikan digital yang dapat dibeli dan dijual. Pembeli dapat melacak kembali kepemilikan dari sebuah NFT ke pencipta tanpa perantara atau rumah lelang untuk mengonfirmasi.


Sepatu Penjaga Jarak Sosial

Pembuat sepatu dari Rumania membuat sepatu panjang untuk menjaga jarak sosial (Dok.YouTube/ Zona Farandulera)

Bukan hanya Sruli Recht, ada beberapa desain sepatu yang unik dan mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satunya muncul di masa pandemi ini. Pandemi corona Covid-19 mengharuskan orang untuk selalu menjaga jarak sosial.

Seorang pembuat sepatu asal Rumania punya ide kreatif. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sepatu dan tetap menjaga jarak, Grigore Lup membuat sepatu kulit dengan bagian depan panjang.

Alasannya, untuk membuat orang terpisah dan menghormati aturan jarak sosial, seperti dilansir dari Metro.co.uk, 3 Mei 2020. Sepatu kulit dengan moncong panjang itu dilabeli sebagai ukuran Eropa 75. Grigore sendiri sudah membuat sepatu selama 39 tahun.

"Aku melihat orang-orang berkerumun dan tidak menghormati aturan jarak sosial dan aku berkata pada diri sendiri, mari kita buat sepatu untuk menghukum mereka atau bahwa mereka benar-benar bisa memakai (sepatu) dan mungkin memakai sepatu itu cara mereka akan menjaga jarak," terang Grigore.

Grigpore mengadaptasi ide pembuatan sepatu itu dari alas kaki panjang yang dibuatnya untuk seorang aktor. Harga sepatu ini 92 pound sterling atau Rp1,6 juta dan memakan waktu dua hari untuk membuatnya.


Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air

Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya