Liputan6.com, Malang - Kepala Dinkes Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo menyatakan, sebanyak 2.600 orang terdata melakukan isolasi terpusat atau Isoter di safe house di 33 kecamatan di Kabupaten Malang.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan 400 orang Isoter, dari data sebelumnya sebanyak 2.200 orang melakukan Isoter.
Advertisement
"Pemerintah pusat sudah menyatakan mengganti istilah Isoman dengan Isoter atau Isolasi Terpusat. Masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang sudah memiliki safe house untuk Isoter," ujarnya, Rabu (28/7/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Dia mengatakan, seluruh pasien Isoter terdata melalui sistem New All Record atau NAR. Sehingga, data yang masuk fluktuatif maupun dinamis menyesuaikan kondisi terkini di lapangan atau seluruh kecamatan yang ada.
"Yang isoter tidak bergejala, hingga gejala ringan. Tujuannya, untuk mengurangi okupansi di Rumah Sakit Rujukan Covid-19," kata mantan Direktur RSUD Lawang tersebut.
Sedangkan untuk kondisi ketersediaan Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 Kabupaten Malang kata dia saat ini dinamis dan cenderung landai.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ada Penambahan
"Naik turun ya tapi saat ini mulai turun. ICU saat ini 88 persen dan isolasi biasa di rumah sakit itu 87 persen. Jumlah ini bisa meningkat jika masyarakat tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan," sebutnya.
Menurutnya, untuk data Covid-19 di Kabupaten Malang memang ada penambahan. "Karena kami lakukan tracing, tentunya ada penambahan," kata Arbani.
Dia menegaskan Satgas Covid-19 Kabupaten Malang akan terus berkoordinasi dengan seluruh lapisan elemen masyarakat untuk memantau kondisi Virus Covid-19 dan menyembuhkan maupun memperhatikan Isoter.
Advertisement