Liputan6.com, Jakarta - Warga New South Wales di Australia menghadapi masalah pekerjaan akibat lockdown COVID-19. Commonwealth Bank memprediksi 300 ribu orang terancam kehilangan kerja.
"Situasi COVID-19 terutama di NSW telah secara signifikan mengubah lanskap ekonomi dalam jangka dekat," jelas kepala ekonomi Australia di Commonwealth Bank, Gareth Aird, seperti dilansir yahoo!finance.
Advertisement
Kabar mengenai masalah pekerjaan di NSW akibat lockdown menjadi sorotan pembaca isu global Liputan6.com, Kamis (29/7/2021).
Berikut daftar artikel populer hari ini:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Ancaman Pengangguran Akibat Lockdown
Sebanyak 300 ribu orang terancam kehilangan pekerjaan akibat lockdown di New South Wales (NSW), Australia. NSW sedang melakukan lockdown, bahkan memperluas kebijakan itu.
Commonwealth Bank di Australia menyebut tingkat pengangguran akan terdampak parah akibat kebijakan pembatasan tersebut.
Advertisement
2. NSW Perpanjang Lockdown
Lebih dari 2.500 orang telah terinfeksi dalam wabah terburuk di Sydney tahun ini.
New South Wales, di mana Sydney adalah ibu kotanya, melaporkan 177 kasus baru pada Rabu, terbesar dalam sehari sejak Maret 2020.
Premier Gladys Berejiklian mengatakan tidak mungkin bagi kota itu untuk keluar dari lockdown pada Jumat, 30 Juli seperti yang telah direncanakan. Dia mengumumkan pembatasan lebih lanjut pada pergerakan, termasuk batas 10 km (6,5 mil) untuk belanja kebutuhan penting.
3. Asia Tenggara Jadi Episentrum Corona
Kasus corona di Indonesia saat ini berjumlah 3,2 juta kasus dan berada di posisi ke-14 dunia setelah Iran. Sementara, negeri jiran Malaysia baru saja menembus 1 juta kasus.
Asia Tenggara pun sedang disorot dunia karena disebut-sebut menjadi episentrum terbaru kasus COVID-19.
Advertisement