Liputan6.com, Jakarta Seolah mengikuti jejak sang ayah, Donald Trump Jr mengejek Megan Rapinoe usai timnya menelan kekalahan atas Swedia di cabang olahraga sepak bola putri Olimpiade Tokyo 2020.
Melansir SportBible, pemegang gelar juara Piala Dunia Wanita 2019 tersebut diketahui sempat berlutut sebelum pertandingan dalam rangka melawan rasialisme dan mendukung gerakan Black Lives Matter.
Advertisement
Sayangnya, hal ini mendapat kritik tajam dari mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rapinoe mengeklaim dirinya terbuka terhadap kritik. Akan tetapi, pemain OL Reign tersebut mengatakan kritik media terhadap olahraga wanita perlu diperbaiki.
Sebagai respons atas komentar Rapinoe, putra mantan presiden Donald Trump tersebut mengunggah cuitan di Twitter dan mengatakan bahwa Rapinoe-lah yang harus memperbaiki diri.
“Hey Megan, mungkin itu kamu,” tulis Trump Jr. sambil melampirkan berita mengenai Rapinoe yang menilai kritik terhadap olahraga wanita masih membutuhkan perbaikan.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini
Bermain Kurang Baik
Rapinoe mengakui bahwa timnya memang bermain kurang baik ketika melawan Swedia. timnas putri Amerika Serikat harus mengakui keulnggulan lawan setelah kalah 0-3 atas Swedia dalam laga pembuka Olimpiade Tokyo 2020 pada Rabu (21/07/2021) lalu.
“Kami (timnas putri) tidak bermain dengan baik. Swedia memang (bermain) lebih baik dibanding kami,” ungkap pesepak bola berusia 36 tahun tersebut, seperti dikutip dari SportBible.
“Saya tidak keberatan dengan hal itu. Saya pikir semua yang mereka katakan benar,” sambungnya.
Sayangnya, tak semua komentar yang diarahkan kepada timnas putri Amerika Serikat hanya membahas kualitas performa mereka ketika menjamu Swedia. Beberapa komentar nyatanya diarahkan pada hal-hal yang kurang relevan dengan permainan, seperti halnya komentar milik mantan presiden Donald Trump.
Advertisement
Komentar Donald Trump
Pasca laga tersebut, Donald Trump menyebut bahwa kekalahan timnas putri Amerika Serikat atas Swedia diakibatkan oleh sikap mereka sebagai “wokeism”. Woke merupakan istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk menggambarkan kelompok yang peduli terhadap gerakan sosial, seperti penolakan terhadap diskriminasi ras.
“Wokeism membuat Anda hancur, (itu) meghancurkan pikiran dan pribadi Anda. Anda menjadi bengkok. Anda menjadi gila. Tim sepak bola wanita Amerika Serikat adalah contoh baik untuk menggambarkan hal yang sedang terjadi. Mereka secara tak terduga kalah dari 3-0 dari Swedia,” ungkap mantan presiden AS tersebut dalam sebuah rapat umum di Phoenix, Arizone, seperti dilansir dari SportBible.
Aksi berlutut jelang pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020 sejatinya tak hanya dilakukan oleh timnas putri Amerika Serikat. Pesepak bola asal Inggris juga diketahui melakukan hal serupa jelang laganya melawan Chile.
Penulis: Melinda Indrasari